Konflik Palestina Vs Israel
AS Sodorkan Usul Baru Gencatan Senjata Israel-Hamas 50 Hari, Ini Respons Hamas
Utusan AS untuk urusan Timur Tengah, Steve Witkoff, menyampaikan usul baru tentang gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Dalam pernyataannya di Telegram hari Kamis, Qasim mengatakan usul itu ditujukan untuk menghindari kesepakatan saat ini.
“Pertemuan dengan juru penengah di Doha sedang dilakukan,” kata dia.
Qasim menyebut Hamas menginginkan perjanjian yang telah disepakati diterapkan. Hamas juga ingin melanjutkan kesepakatan menuju tahap kedua gencatan.
Di samping itu, dia meminta Israel untuk memenuhi komitmennya menarik diri dari Gaza, dimulai dari menarik pasukan di Koridor Philadelphi.
Qasim mengklaim Israel belum menerapkan protokol kemanusiaan dalam perjanjian tentang Gaza.
“Kami tidak ingin kembali berperang, tetapi jika Israel melanjutkan agresinya, kami tak punya pilihan kecuali membela rakyat kami,” katanya.
Baca juga: AS Berubah Sikap Soal Pengusiran Warga Gaza, Hamas: Tekan Juga Israel Buat Patuhi Gencatan Senjata
Tahap pertama gencatan senjata Israel-Hamas berakhir awal Maret lalu. Setelah gencatan selama 42 hari itu, Israel menolak merundingkan tahap kedua.
Israel lebih memilih memperpanjang tahap pertama demi mengamankan pembebasan sandera tanpa harus memenuhi kewajiban militernya.

Hamas diklaim usulkan gencatan senjata 5-10 tahun
Beberapa hari lalu Hamas dilaporkan mengusulkan gencatan senjata selama lima hingga sepuluh tahun dengan Israel.
Usul Hamas itu disampaikan saat Hamas melakukan pembicaraan langsung dengan Adam Boehler, seorang utusan Trump untuk urusan sandera.
Ketika diwawancarai media penyiaran Israel bernama Kan, Boehler menyebut usul itu akan membuat Hamas dilucuti senjatanya dan tidak terlibat dalam politik pemerintahan.
Saat ditanya mengenai kemajuan perihal gencatan senjata, dia mengatakan hanya ada kemajuan kecil.
Menurut Boehler, Hamas menyarankan hal yang “relatif masuk akal dan bisa dilakukan”.
“Mereka menyarankan pertukaran semua tahanan. Jadi, semua sandera kita saat ini ditukar dengan beberapa tahanan. Kami tidak tertarik dengan hal itu,” ujar Boehler dikutip dari All Israel News.
Kemudian, dia mengungkapkan keinginan Hamas untuk melakukan gencatan senjata jangka panjang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.