Senin, 29 September 2025

Saham Intel Meroket Usai Umumkan Lip-Bu Tan sebagai CEO Barunya

Penunjukkan Lip-Bu Tan sebagai CEO Intel pada Rabu lalu (12/3/2025) direspons positif oleh pasar dengan meroketnya nilai saham hingga 10 persen

Penulis: Bobby W
Youtube/Astro Awani
CEO BARU INTEL - Tangkap layar media Malaysia Astro Awani memberitakan sosok Lip-Bu Tan asal Malaysia yang ditunjhuk sebagai CEO baru Intel pada Kamis ini (13/3/2025). Penunjukkan Lip-Bu Tan yang lahir di Johor, Malaysia ini sebagai CEO baru Intel direspons positif oleh pasar saham AS, Wall Street. 

TRIBUNNEWS.COM - Pergantian tampuk kepemimpinan perusahaan penghasil produk teknologi mikroprosesor Intel memberikan dampak positif bagi saham mereka di Wall Street pada hari Kamis ini (13/3/2025).

Hal ini bisa dilihat dari harga saham Intel yang meroket hingga 10 persen dalam aktivitas pra-pasar Kamis pagi waktu Amerika Serikat.

Respons positif ini menyusul penunjukkan mantan anggota dewan mereka yakni Lip-Bu Tan sebagai CEO baru Intel pengganti Pat Gelsinger yang mundur sejak Desember 2024 lalu.

Lip-Bu Tan yang ditunjuk oleh dewan perusahaan Intel pada Rabu lalu ini (12/3/2025) dijadwalkan akan mulai resmi memimpin perusahaan pada 18 Maret 2025 minggu depan.

Sejumlah analis ekonomi pun menganalisa fenomena naiknya saham Intel dengan penunjukan sosok kelahiran Johor, Malaysia tersebut sebagai CEO.

"Penunjukan Tan sebagai CEO Intel adalah hasil terbaik yang dapat diharapkan oleh para pemangku kepentingan," kata para analis TD Cowen seperti yang dikutip dari Reuters.

TD Cowen juga mencatat Tan memiliki kelebihan dalam menjalin "hubungan mendalam" di seluruh ekosistem chip yang dapat menarik pelanggan ke bisnis manufaktur kontrak perusahaan.

Para analis juga memperkirakan bahwa Tan akan mengikuti jejak Gelsinger dengan tetap menjaga operasi desain dan manufaktur chip bersama-sama.

Rencana ini sebelumnya juga telah disinggung Tan dalam surat kepada karyawan Intel.

Di surat terbuka tersebut, Tan berjanji untuk menjadikan Intel sebagai produsen kontrak terkemuka, istilah industri untuk perusahaan pembuat chip berbasis pesanan.

Beberapa analis mengatakan bahwa bisnis manufaktur kontrak mungkin sulit menarik pesanan dari perancang chip yang enggan mempercayakan produksi kepada pesaing.

Baca juga: Komdigi: Apple Sudah Ajukan Izin Edar iPhone 16 Series, Keluar Paling Lambat 19 Maret

Namun demikian, Tan dinilai memiliki kredibilitas tinggi sebagai "pihak netral" yang dapat membantu Intel mengatasi beberapa tantangan tersebut, kata para analis.

Hal ini merujuk pada pengalaman Tany yang mengawasi lebih dari satu dekade pertumbuhan kuat di Cadence Design Systems, pemasok Intel untuk perangkat lunak desain chip.

Stacy Rasgon dari Perusahaan Analisa Pasar Saham Bernstein juga mengatakan bahwa masa jabatan dua tahun Tan di dewan Intel sebelumnya akan membantu upayanya.

"Itu seharusnya telah memberinya gambaran yang cukup baik tentang di mana semua masalah tersembunyi, dan dia seharusnya jauh lebih realistis dalam evaluasi dan pandangannya dibandingkan kepemimpinan sebelumnya (optimisme tanpa batas terbukti menjadi penyebab kegagalan Pat)," kata Rasgon.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan