Konflik Rusia Vs Ukraina
Presiden Rusia Vladimir Putin Kunjungi Kursk untuk Pertama Kali Sejak Invasi Ukraina
Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengunjungi Kursk untuk pertama kalinya sejak invasi Ukraina ke wilayah tersebut pada Agustus 2024.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengunjungi Kursk untuk pertama kalinya sejak invasi Ukraina ke wilayah tersebut pada Agustus 2024.
Dalam pernyataan yang disampaikan melalui televisi pemerintah Rusia, Putin mengungkapkan harapannya bahwa pasukan Rusia hampir berhasil sepenuhnya menguasai Kursk.
Dia juga mengklaim dalam lima hari terakhir, pasukan Rusia telah merebut kembali 24 permukiman di wilayah tersebut.
Putin terlihat mengenakan seragam militer dalam siaran video tersebut.
Dia berpidato kepada pasukan garis depan di Kursk, menyampaikan bahwa tujuan Rusia adalah untuk "membebaskan sepenuhnya" wilayah Kursk.
Dikutip dari The Guardian dan CNN, kunjungan mendadak ini tampaknya dirancang untuk 'menyemangati' pasukan Rusia.
Kunjungan Putin terjadi sehari setelah perundingan damai antara pejabat AS dan Ukraina yang menghasilkan kesepakatan gencatan senjata sementara selama 30 hari.
Gencatan Senjata dan Keputusan yang Tertunda
Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa keputusan mengenai gencatan senjata sekarang berada di tangan Putin.
Trump juga mengungkapkan bahwa perwakilan AS sedang menuju Rusia untuk membahas usulan gencatan senjata tersebut.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa Putin sedang “mempelajari dengan saksama” usulan tersebut, dan Moskow menunggu penjelasan lebih lanjut dari pihak AS.
Baca juga: Zelensky dan Trump Baikan, Kesepakatan Gencatan Senjata Rusia Vs Ukraina Terwujud
Setelah pertemuan dengan jenderal utamanya, Valery Gerasimov, di Kursk, Putin menyampaikan pidato kepada tentara dan mengusulkan kemungkinan pembentukan "zona penyangga" di sepanjang perbatasan Rusia-Ukraina.
Putin juga menegaskan bahwa tentara Ukraina yang ditangkap di Kursk harus diperlakukan sebagai "teroris."
Kemajuan Rusia di Kursk
Kemenangan cepat Rusia di Kursk memberikan ancaman besar terhadap posisi Ukraina, yang sebelumnya menganggap wilayah tersebut sebagai salah satu titik tawar penting.
Gerasimov, jenderal Rusia, mengklaim bahwa pasukan Rusia telah merebut kembali lebih dari 86 persen wilayah yang sebelumnya dikuasai Ukraina dan 430 tentara Ukraina telah ditawan.
Selain itu, pasukan Ukraina yang tersisa kini terjebak dalam kepungan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.