Konflik Rusia Vs Ukraina
Trump Kirim Utusannya ke Rusia, Rayu Putin Agar Sepakati Gencatan Senjata 30 Hari Dengan Ukraina
Trump mengatakan bahwa pihaknya akan segera mengadakan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membahas usulan gencatan senjata
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa pihaknya akan segera mengadakan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membahas usulan gencatan senjata.
Dalam keterangan resminya, Trump mengungkap bahwa Jumat depan tepatnya pada tanggal 15 Maret 2025, pihaknya akan mengirimkan utusan untuk menggelar pembicaraan dengan Presiden Putin di Moskow.
Pembicaran ini digelar dengan harapan Rusia menyetujui usulan gencatan senjata selama 30 hari dengan Ukraina.
"Sekarang kita harus menghubungi Rusia dan mudah-mudahan Presiden Putin juga akan menyetujuinya. Dan kita bisa menggelar pertunjukan ini di jalan," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih, sebagaimana dikutip dari Anadolu.
"Ukraina telah menyetujuinya, dan mudah-mudahan Rusia juga akan menyetujuinya. Jika kami dapat membuat Rusia melakukannya, itu akan bagus," tambahnya.
Masih belum jelas bagaimana Rusia akan menanggapinya, karena Kremlin mengatakan akan membuat pernyataan setelah mendapat pengarahan dari Washington
Ukraina Setuju Gencatan Senjata
Rencana Trump untuk menggelar pembicaraan dengan Rusia, diungkap setelah Ukraina menyetujui ide AS untuk gencatan senjata sementara selama 30 hari.
Tak hanya itu Ukraina juga sepakat untuk melakukan negosiasi dengan Rusia.
Kepala Kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Andriy Yermak, menyatakan jika Rusia menerima usulan AS untuk gencatan senjata selama 30 hari, Kiev akan segera memulai persiapan menuju tahap penyelesaian berikutnya.
"Jika Rusia menerima, Kami siap tanpa jeda melakukan persiapan yang diperlukan dan bernegosiasi untuk tahap selanjutnya, karena tentu saja ini baru langkah awal," kata Yermak dalam konferensi pers pada Selasa (11/3/2025) setelah pertemuan delegasi AS dan Ukraina di Arab Saudi.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.113: Rusia Tunggu Penjelasan AS usai Ukraina Setuju Gencatan Senjata
"Kami siap melakukan apa pun untuk mencapai perdamaian," imbuh Yermak.
Tak dirinci kapan pembicaraan tersebut akan digelar, namun saat ditanya apakah pertemuan tersebut membahas kemungkinan konsesi teritorial, Yermak menyebut bahwa format perundingan kali ini tidak memungkinkan untuk membahas "detail yang sangat spesifik".
Meski para pejabat Ukraina termasuk Presiden Volodymyr Zelensky sepakat untuk melanjutkan usulan gencatan senjata dengan Rusia, namun sebagian warga Ukraina masih menganggap skeptis rencana ini.
Seorang tentara Ukraina bernama Oleksandr menilai gencatan senjata hanya akan memberi Rusia waktu untuk memperkuat pasukan dan kembali menyerang di kemudian hari.
Sementara seorang psikolog di Kyiv, Lena Herasymenko, mengatakan bahwa kompromi memang diperlukan, tetapi harus dalam batas yang wajar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.