Konflik Rusia Vs Ukraina
Setujui Usulan AS, Ukraina Mau Gencatan Senjata 30 Hari dengan Rusia
Ukraina menyetujui usulan AS dalam pertemuan mereka di Arab Saudi kemarin. Ukraina bersedia gencatan senjata selama 30 hari dengan Rusia.
TRIBUNNEWS.COM - Kepresidenan Ukraina mengumumkan Ukraina telah menyetujui usulan Amerika Serikat (AS) untuk gencatan senjata segera selama 30 hari di garis depan pertempuran dengan Rusia.
Hal ini disampaikan selama pembicaraan dalam pertemuan antara tim AS dan Ukraina yang diselenggarakan oleh Kota Jeddah, Arab Saudi, pada Selasa (11/3/2025).
"Ukraina menyatakan kesiapannya untuk menerima usulan AS untuk memberlakukan gencatan senjata sementara selama 30 hari, yang dapat diperpanjang dengan kesepakatan bersama para pihak, dan yang bergantung pada penerimaan dan pelaksanaan bersama oleh Federasi Rusia," bunyi pernyataan AS dan Ukraina, dikutip dari Kepresidenan Ukraina.
Pernyataan tersebut juga mengatakan AS akan segera mencabut larangan pengiriman bantuan dan pembagian informasi intelijen terhadap Ukraina.
"Amerika Serikat akan segera mencabut penangguhan bantuan dan pembagian informasi intelijen dengan Ukraina, dan kami telah mengambil langkah-langkah penting untuk mencapai perdamaian abadi di Ukraina dan menyelesaikan perjanjian komprehensif sesegera mungkin untuk mengembangkan sumber daya mineral vital Ukraina," bunyi pernyataan AS dan Ukraina.
Sebelumnya, seorang pejabat Ukraina yang tidak disebutkan namanya mengatakan pembicaraan berjalan dengan baik.
Pejabat itu mengatakan banyak isu telah dibahas selama pembicaraan tingkat tinggi pertama antara Ukraina dan AS sejak pertengkaran verbal Zelensky dengan Trump selama pertemuan di Gedung Putih pada 28 Februari lalu, menurut laporan Agence France-Presse.
Trump: Zelensky Boleh Kembali ke Gedung Putih
Setelah pertemuan antara Ukraina dan AS di Arab Saudi, Presiden AS Donald Trump mengatakan Zelensky dapat kembali ke Gedung Putih untuk bertemu dengannya.
"Kami akan bertemu dengan mereka (Rusia) nanti hari ini dan besok, dan mudah-mudahan kami dapat mencapai kesepakatan," kata Trump kepada wartawan di luar Gedung Putih, Selasa.
"Saya pikir gencatan senjata sangat penting. Jika kami dapat membuat Rusia melakukannya, itu akan bagus. Jika kami tidak dapat melakukannya, kami akan terus maju dan orang-orang akan terbunuh," lanjutnya, seperti diberitakan Pravda.
Trump menyebutkan kesepakatan gencatan senjata penuh yang diterima Ukraina selama pembicaraan di kota Jeddah, Saudi, dan mengatakan ia berharap Rusia akan menyetujuinya.
Baca juga: Mengapa Arab Saudi Menjadi Pihak Penting dalam Perundingan Damai Ukraina?
Sebelumnya, Zelensky dan Trump gagal menandatangani perjanjian mineral yang seharusnya dilakukan pada pertemuan mereka di Gedung Putih pada 28 Februari lalu.
Perjanjian tersebut digagas oleh Trump sebagai imbalan Ukraina atas bantuan yang diberikan oleh AS selama perang melawan Rusia.
Pertemuan antara Ukraina dan AS di Arab Saudi kemarin dihadiri oleh sejumlah pejabat tingkat tinggi.
Tim Ukraina terdiri atas Presiden Ukraina Zelensky, Kepala Staf Andriy Yermak, Menteri Luar Negeri Andriy Sybiha, dan Menteri Pertahanan Rustem Umerov.
Sementara itu tim AS dipimpin oleh Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.