Senin, 6 Oktober 2025

Rodrigo Duterte Ditangkap

Kronologi Eks Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap di Bandara Manila

Mantan presiden Filipina Rodrigo Duterte ditangkap di bandara Internasional Manila pada hari Selasa (11/3/2025).

TRIBUNNEWS/HERUDIN
RODRIGO DUTERTE - Presiden Filipina Rodrigo Duterte di Istana Merdeka saat melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo, Jakarta, Jumat (9/9/2016). Kunjungan Presiden Duterte ke Indonesia untuk membahas penyanderaan WNI, keamanan laut Sulu, calon jemaah haji ilegal yang menggunakan paspor Filipina, dan pemberantasan narkoba. 

"Apa hukumnya dan apa kejahatan yang telah saya lakukan? Saya dibawa ke sini bukan atas kemauan saya sendiri, melainkan atas kemauan orang lain. Anda harus bertanggung jawab sekarang atas perampasan kebebasan," tanyanya.

Penangkapan ini dimaksudkan agar Duterte hadir di pengadilan.

Sebagai informasi, Duterte menjadi presiden pada tahun 2016.

Selama kampanye pemilihan presiden, Duterte menjanjikan tindakan keras agar negara tersebut bersih dari narkoba.

Setelah resmi menjabat sebagai Presiden Filipina, ia berjanji akan membunuh tersangka pengedar narkoba dan mendesak masyarakat untuk membunuh para pecandu.

Menurut data yang dikutip oleh ICC, sekitar 12.000 hingga 30.000 warga sipil terbunuh, buntut operasi antinarkoba yang digaungkan oleh Duterte.

ICC mulai menyelidiki pembunuhan terkait narkoba di bawah Duterte sejak 1 November 2011, saat ia masih menjabat sebagai wali kota Davao, hingga 16 Maret 2019.

Namun pada tahun 2021, pemerintahan Duterte menangguhkan penyelidikan pengadilan global.

Ia menuduh ICC tidak memiliki yurisdiksi yang jelas.

Kemudian pada tahun 2023, hakim banding di ICC memutuskan untuk melanjutkan penyelidikan, dikutip dari AP News.

Itu artinya, penolakan Duterte terhadap penangguhan penyelidikan tidak disetujui.

Pada tahun 2022, posisi Duterte digantikan oleh Ferdinand Marcos Jr.

Awalnya, Marcos mengatakan dirinya tidak ingin bergabung dengan ICC untuk melakukan penyelidikan.

Namun hubungannya dengan Duterte memburuk dan ia memutuskan untuk berubah pikiran.

Ia mengatakan apabila ICC meminta polisi internasional untuk melakukan penangkapan terhadap Duterte atas apa yang disebut Red Notice, maka Marcos mau bekerja sama.

Hingga saat ini, masih belum jelas Duterte akan ditahan di Manila hingga kapan dan kapan ia akan diterbangkan ke Eropa untuk diserahkan ke tahanan ICC.

(Tribunnews.com/Farrah)

Artikel Lain Terkait Rodrigo Duterte Ditangkap

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved