Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Lagi-lagi Langgar Gencatan Senjata di Gaza, IDF Bunuh 3 Warga Palestina di Kamp Bureij

Israel kembali melanggar kesepakatan gencatan senjata di Gaza. Terbaru, pasukan Israel membunuh tiga warga Palestina di dekat Kamp Bureij, Gaza.

khaberni/tangkap layar
ASAP MENGEPUL - Tangkapan layar Khaberni, Minggu (2/3/2025) yang menunjukkan asap mengepul dari serangan udara Israel di Gaza. Pasukan Israel kembali melanggar kesepakatan gencatan senjata di Gaza dengan membunuh tiga warga Palestina di dekat Kamp Bureij. 

Teks kesepakatan gencatan senjata mengharuskan Israel untuk mulai menarik diri dari koridor tersebut pada hari ke-42.

Pasukan Israel juga diharuskan untuk menyelesaikan penarikan pada hari ke-50 — yang jatuh pada 10 Maret 2025.

Hingga saat ini, Pasukan Israel dilaporkan masih berada di zona penyangga.

Blokir Bantuan

Selain itu, Israel juga telah memblokir bantuan yang akan masuk ke Gaza.

Pemblokiran barang-barang yang masuk ke Gaza oleh Israel telah mulai berdampak buruk pada daerah kantong Palestina itu.

Beberapa toko roti tutup dan para pejabat memperingatkan tentang meningkatnya risiko terhadap lingkungan, termasuk kemungkinan pembuangan limbah mentah ke laut.

Langkah ini dilakukan Israel untuk menekan Gerakan Perlawanan Islam, Hamas, agar menerima syarat-syarat Israel untuk gencatan senjata.

Dikutip dari Middle East Monitor, syarat-syarat ini berlaku untuk makanan, obat-obatan, dan bahan bakar.

Baca juga: Laporan NYT: 41 Sandera Israel Tewas akibat Serangan Pasukan IDF Sendiri

Hamas menggambarkan tindakan tersebut sebagai "hukuman kolektif" dan menegaskan bahwa mereka tidak akan dipaksa untuk membuat konsesi dalam diskusi tersebut.

Badan pengungsi Palestina PBB, UNRWA, mengatakan bahwa keputusan untuk menghentikan bantuan kemanusiaan mengancam nyawa warga sipil yang kelelahan akibat perang "brutal" selama 17 bulan.

UNRWA menegaskan bahwa sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza bergantung pada bantuan.

Israel telah memblokir masuknya makanan ke wilayah tersebut sejak minggu lalu dalam kebuntuan yang memburuk terkait gencatan senjata yang telah menghentikan pertempuran selama tujuh minggu terakhir.

Langkah tersebut telah menyebabkan kenaikan harga bahan makanan pokok serta bahan bakar, yang memaksa banyak orang untuk membatasi jumlah makanan yang sudah sedikit yang dapat mereka peroleh.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved