Konflik Palestina Vs Israel
Ultimatum Houthi untuk Israel: Izinkan Aliran Bantuan ke Gaza atau Serangan Kami Lanjutkan
Houthi memberi Israel waktu empat hari untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza. Jika Israel menolak, Serangan Houthi dilanjutkan.
TRIBUNNEWS.COM - Houthi memberi Israel waktu empat hari untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza.
Jika Israel gagal memenuhi permintaan tersebut, Houthi akan melanjutkan serangan di Laut Merah yang menargetkan kapal-kapal Israel.
Dikutip dari The Times of Israel, pemimpin Houthi, Abdulmalik Al Houthi, menyatakan, "Jika setelah empat hari Israel terus mencegah masuknya bantuan ke Jalur Gaza, kami akan meneruskan operasi di laut untuk menyerang Israel."
Pernyataan ini disampaikan pada hari Jumat, 7 Maret 2025.
Berdasarkan kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas yang berlaku sejak 19 Januari lalu, Israel diwajibkan untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.
Namun, Israel baru-baru ini mengumumkan penghentian aliran bantuan dengan alasan bahwa Hamas menolak usulan untuk memperpanjang gencatan senjata.
Serangan Houthi dan Respons Israel
Houthi mulai menyerang Israel setelah perang di Gaza meletus pada Oktober 2023, sebagai bentuk dukungan kepada warga Palestina.
Meskipun Israel mengklaim berhasil menangkis sebagian besar serangan Houthi, warga Israel tetap merasa terancam dan sering kali harus berlarian ke tempat perlindungan saat serangan dilancarkan.
Beberapa drone dan rudal yang ditembakkan Houthi berhasil menghantam wilayah Israel, termasuk Kota Tel Aviv dan Eilat.
Selain itu, Houthi juga melancarkan operasi militer yang menargetkan kapal-kapal Israel di Laut Merah, yang mengganggu pelayaran internasional.
Baca juga: AS Konfirmasi Jatuhnya Drone MQ-9 Reaper di Laut Merah, Houthi Rilis Rekaman Serangan
Israel membalas dengan serangan udara ke Yaman dengan dukungan dari sekutunya, Amerika Serikat dan Inggris.
Houthi berulang kali menegaskan bahwa mereka akan menghentikan serangan jika perang di Gaza berakhir.
Sikap ini didasarkan pada kewajiban kemanusiaan dan prinsip yang telah diumumkan oleh Republik Yaman, yang berkomitmen untuk memantau Israel dalam memenuhi kewajibannya sesuai perjanjian dengan Hamas.
Al Houthi menambahkan, "Kami tidak bisa melihat eskalasi dihalanginya bantuan ke Gaza dan kembalinya bencana kelaparan."
Ia juga mengklaim bahwa Israel mengurangi komitmennya dalam perjanjian gencatan senjata dengan Hamas.
Sementara itu, Hamas memuji tekad Houthi untuk melanjutkan serangan. Hamas menyebutnya sebagai bentuk dukungan berkelanjutan kepada Gaza.
Otoritas Gaza meminta masyarakat internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk segera bertindak menghentikan kejahatan kelaparan yang dilakukan oleh Israel.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.