Selasa, 30 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hizbullah Intip Pangkalan Udara Ramat David Israel, IDF Mendadak Gelar Latihan Serangan Infiltrasi

Pangkalan Udara Ramat David Israel yang sudah dipetakan Hizbullah, mendadak menggelar simulasi serangan infiltrasi dari berbagai arah.

Nati Shocat/Flash 90
MISI TEMPUR - Prajurit Angkatan Udara Israel atau Israel Air Forces (IAF) mempersiapkan F-16 untuk misi tempur. Pada Minggu (9/3/2025), Israel menggelar latihan dadakan yang mensimulasikan adanya serangan infiltasi ke sejumlah pangkalan militer mereka dari berbagai arah, termasuk di Pangkalan Udara Ramad David di Komando Utara. 

Pangkalan Udara Ramat David di Israel Dipantau Hizbullah, IDF Mendadak Gelar Latihan Serangan Infiltrasi

TRIBUNNEWS.COM - Militer Israel (IDF) dilaporkan melakukan latihan militer dadakan yang menskenariokan adanya serangan infiltrasi (penyusupan) terhadap sejumlah pangkalan militer dan pos pengawasan mereka, Minggu (9/3/2025). 

"Di bawah perintah Kepala Staf IDF yang baru, Letnan Jenderal Eyal Zamir, militer pagi ini meluncurkan latihan mendadak yang mensimulasikan serangan infiltrasi terhadap pangkalan dan pos IDF," kata laporan Times of Israel, Minggu.

Baca juga: Bidik Gaza, Eyal Zamir Langsung Rombak IDF: Depak Hagari, Bentuk Dua Brigade Baru, 2025 Tahun Perang

Laporan menyebutkan, sebagai bagian dari latihan militer dadakan tersebut, Pangkalan Udara Ramat David di Israel utara akan berlatih skenario serangan infiltrasi mendadak dari berbagai arah, kata IDF.

Secara terpisah, Eyal Zamir memerintahkan pengawas keuangan IDF, Brig. Jenderal (purn.) Ofer Sarig, untuk melakukan inspeksi mendadak terhadap Komando Utara.

"Pengawas akan memeriksa kesiapan, disiplin, dan kegiatan rutin unit-unit di Komando Utara," kata IDF.

Tangkapan layar dari video Hizbullah yang dipublikasikan pada 24 Juli 2024, memperlihatkan Pangkalan Udara Ramat David di Israel utara.
Tangkapan layar dari video Hizbullah yang dipublikasikan pada 24 Juli 2024, memperlihatkan Pangkalan Udara Ramat David di Israel utara. (Foto: media Hizbullah)

Ramat David Sudah Dipantau Hizbullah

Sejak resmi menjabat sebagai Kepala Staf baru IDF, Eyal Zamir telah berulang kali menegaskan perombakan IDF di berbagai aspek, merujuk pada kegagalan militer negara tersebut pada serangan Banjir Al Aqsa oleh Hamas pada 7 Oktober 2023.

Eyal Zamir menyebut, Gaza dan tangan-tangan Iran, termasuk Hizbullah Lebanon, menjadi dua prioritas IDF dalam masa jabatannya.

Baca juga: Profil Eyal Zamir Panglima Baru Tentara Israel: Penyuka Perang, Penjagal Ratusan Pendemo Palestina

Terkait latihan militer di Pangkalan Udara Ramat David dan audit dadakan di Komando Utara ini, sejumlah analis menyatakan hal ini terkait dengan prioritas Eyal Zamir soal kesiapsediaan IDF melanjutkan perang di berbagai front, termasuk di Utara melawan gerakan Hizbullah.

Kesepakatan gencatan senjata yang terjadi antara Hizbullah dan Israel terhitung akhir November 2024 silam, rapuh karena manuver IDF yang menolak angkat kaki sepenuhnya dari Lebanon Selatan.

Baca juga: Batas Waktu Habis Besok, Israel Keras Kepala Ogah Mundur dari Lebanon, Hizbullah: Iran Dukung Kami

Adapun Pangkalan Udara Ramat David di utara wilayah pendudukan Israel, telah menjadi target rutin peluncuran roket Hizbullah.

Bahkan, pada Juli silam para petempur Hizbullah di Lebanon telah merilis rekaman drone Pangkalan Udara Ramat David Israel.

"Ini mungkin pertama kalinya drone musuh menembus wilayah udara di atas pangkalan militer Israel," tulis laporan TC saat itu.

"Hizbullah telah menerbitkan rekaman video baru yang diambil oleh salah satu drone mereka, yang menunjukkan informasi rinci tentang Pangkalan Udara Ramat David yang terletak 50 km dari perbatasan Lebanon di Israel utara," tulis media Israel, Yedioth Ahronoth melaporkan pada 24 Juli.

Menurut gerakan perlawanan Lebanon, rekaman tersebut diambil pada hari Selasa (23/7/2024) oleh pesawat tak berawak Hudhud, yang sebelumnya telah merekam infrastruktur penting di Teluk Haifa dan pangkalan militer di Dataran Tinggi Golan.

Video drone yang dirilis oleh Hizbullah adalah yang ketiga dari seri berjudul "Inilah yang dibawa kembali oleh Hoopoe."

Baca juga: Burung-Burung Hoopoe Bawa Kabar ke Hizbullah yang Bikin Israel Meriang, Situs Sensitif Terpetakan

Video drone Hoopoe 3 yang dirilis media Hizbullah pada Rabu (9/10/2024). Hizbullah memantau Israel lagi dan mengancam lokasi militer Israel di Haifa akan menjadi sasaran baru Hizbullah.
Video drone Hoopoe 3 yang dirilis media Hizbullah pada Rabu (9/10/2024). Hizbullah memantau Israel lagi dan mengancam lokasi militer Israel di Haifa akan menjadi sasaran baru Hizbullah. (X/Telegram/Media Hizbullah)

Klip berdurasi sembilan menit tersebut memperlihatkan berbagai fasilitas yang terlihat dalam rekaman tersebut, antara lain tangki bahan bakar pesawat, markas Skuadron 109, platform pertahanan udara Iron Dome, depo amunisi, markas Skuadron 157, hanggar, dan markas besar Pasukan Skuadron ke-105.

Kelompok tersebut juga menerbitkan foto kantor komandan pangkalan, yang diduga mengungkapkan rincian pribadinya. Rekaman tambahan menunjukkan gudang lain dan markas Skuadron 101 dan 160, serta area teknis Skuadron 193.

Video tersebut mencakup gambar yang diambil pada 9 Juli, menampilkan helikopter Apache, penyimpanan bahan bakar, dan pesawat Hercules.

Tentara Israel menyatakan, "Video yang dirilis oleh Hizbullah difilmkan oleh kendaraan udara tak berawak semata-mata untuk tujuan pengintaian. Operasi pangkalan tidak terpengaruh."

Sumber Hizbullah mengatakan kepada Al-Jazeera bahwa rekaman itu terkait dengan perjalanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ke Washington namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Hizbullah mengakhiri rekaman video tersebut dengan kalimat “[Israel] lebih lemah dari jaring laba-laba,” sebuah kalimat yang diulangi oleh mendiang Sekretaris Jenderal kelompok Perlawanan Lebanon, Hassan Nasrallah, dalam pidatonya pada Mei 2024 untuk merayakan pembebasan Lebanon selatan dari pendudukan Israel pada bulan Mei 2000.

Para pejabat AS yang berbicara kepada CNN pada bulan Juni menyatakan kekhawatiran kalau jika terjadi perang skala penuh, Hizbullah akan membanjiri sistem pertahanan udara Israel dengan “persenjataan rudal dan drone yang sangat besar.”

Setelah pertukaran serangan, Hizbullah dan Israel, dimediasi PBB dan AS, menyepakati gencatan senjata per 27 November 2024 silam.

Namun gencatan senjata tersebut sudah berakhir 60 hari sejak kesepakatan terjadi dan perang potensial kembali pecah seiring memanas kembalinya situasi Gaza dan pelanggaran gencatan senjata oleh Israel di Lebanon Selatan.

Baca juga: 5 Bukit Lokasi Pasukan Israel di Lebanon Selatan, Cegat Hizbullah Jika Perang Kembali Pecah di Gaza

 

(oln/toi/tc/*)

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan