Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Iran Ambil Pelajaran dari Cekcok Trump-Zelensky: Kami Tidak Bergantung pada Negara Lain

Menteri Luar Negeri Iran mengatakan bahwa perselisihan antara Trump dan Zelensky merupakan keretakan besar dalam tatanan global.

Tangkap layar video Sky News
IRAN PILIH KEMANDIRIAN - Menlu Iran Abbas Araghchi dalam wawancara yang diterbitkan Sky News pada 28 Januari 2025, membahas potensi serangan terhadap fasilitas nuklir Iran. Dalam sebuah opini, Araghchi mengatakan bahwa perselisihan antara Trump dan Zelensky merupakan keretakan besar dalam tatanan global. 

Kedua negara menganggap perjanjian ini sebagai tonggak penting dalam hubungan bilateral mereka.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, menandatangani perjanjian tersebut dalam sebuah upacara di Kremlin.

Keduanya memuji kesepakatan ini sebagai babak baru dalam hubungan kedua negara.

"Dokumen terobosan ini bertujuan menciptakan kondisi bagi pembangunan yang stabil dan berkelanjutan antara Rusia, Iran, serta seluruh kawasan Eurasia," ujar Putin.

Pezeshkian menambahkan bahwa perjanjian ini akan membuka babak baru dalam kerja sama Iran dan Rusia di berbagai sektor, terutama ekonomi.

Mengutip laporan France24 pada 17 Januari 2025, sejak pecahnya perang di Ukraina pada Februari 2022, Rusia semakin memandang Iran sebagai sekutu strategis.

Dalam dokumen yang diterbitkan Kremlin, kedua negara sepakat untuk saling membantu menghadapi ancaman keamanan bersama.

Namun, perjanjian ini tidak mencakup pakta pertahanan bersama seperti yang ditandatangani Rusia dan Korea Utara tahun lalu.

Rusia dan Iran sepakat untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dan ekonomi di berbagai sektor, terutama dalam menghadapi sanksi Barat terhadap industri energi mereka.

Selain itu, mereka juga akan bekerja sama dalam pelatihan militer dan penggunaan fasilitas pelabuhan untuk kapal perang masing-masing negara.

Baca juga: Trump Kirim Surat ke Pemimpin Tertinggi Iran, Pezeshkian Pilih Patuhi Khamenei Ogah Negosiasi

Namun, perjanjian tersebut tidak secara eksplisit mencakup pertukaran senjata, yang merupakan aspek kerja sama yang telah dikenai sanksi oleh Barat.

Iran diketahui telah memasok Rusia dengan pesawat nirawak "Shahed" yang digunakan dalam serangan ke Ukraina, menurut pejabat Ukraina dan Barat.

Moskow dan Teheran telah merancang perjanjian baru ini selama bertahun-tahun.

Sebelumnya, hubungan kedua negara diatur oleh dokumen kerja sama tahun 2001 yang diperbarui secara berkala.

Meski kini semakin erat, hubungan Rusia dan Iran memiliki sejarah yang kompleks.

Pada abad ke-18 dan ke-19, kedua negara berperang memperebutkan wilayah di Kaukasus. Selain itu, Uni Soviet dan Inggris pernah menginvasi Persia selama Perang Dunia II.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved