Konflik Palestina Vs Israel
Israel Gusur Rumah Warga Palestina, Realisasikan Ambisi Netanyahu Bangun 1.000 Pemukiman Ilegal
Netanyahu resmi menyetujui pembangunan 1.000 unit pemukiman ilegal dengan mencaplok rumah warga Palestina demi mengeksekusi proyek "Yerusalem Raya"
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Israel dibawah kepemimpinan Benjamin Netanyahu resmi menyetujui pembangunan 1.000 unit permukiman ilegal di Yerusalem Timur, Palestina.
Lembaga penyiaran publik lokal, KAN keputusan ini disepakati usai Netanyahu menggelar rapat khusus dengan Komite Perencanaan dan Pembangunan Kotamadya Israel di Yerusalem.
Berdasarkan rencana nantinya Israel akan mengeksekusi proyek "Yerusalem Raya" dengan mencaplok wilayah timur kota tersebut.
Dengan tujuan membangun 380 unit pemukiman termasuk satu sekolah serta dua sinagog atau tempat ibadah umat Yahudi.
Adapun pembangunan akan dilakukan di atas tanah Palestina yang diduduki tepatnya di kawasan pemukiman Nof Zion dekat wilayah Jabal al-Mukaber.
Lebih lanjut Israel juga turut membangun 650 unit pemukiman tambahan di Kibbutz Ramat Rachel dan Har Homa dekat lingkungan Palestina Sur Baher di Yerusalem Timur selatan.
Khusus untuk pemukiman ini Israel akan melengkapi pembangunan di wilayah itu dengan area komersial, sekolah, sinagoge, pusat komunitas, dan taman kanak-kanak, sebagaimana dikutip dari Anadolu.
Israel Gusur Ratusan Rumah Warga Palestina
Untuk merealisasikan ambisi PM Netanyahu membangun "Yerusalem Raya" , Israel akan melakukan penggusuran massal dengan menargetkan rumah-rumah warga Palestina.
Organisasi hak asasi manusia Israel, Ir Amim melaporkan tempat tinggal yang digusur adalah tiga unit apartemen di kawasan Al-Isawiya dan sebuah rumah di Beit Hanina.
Organisasi itu mengatakan ini adalah kali pertama penggusuran dilakukan ketika bulan Ramadan.
Sebelumnya, ada 181 apartemen telah digusur di Palestina pada 2024, naik dari 140 penggusuran pada 2023.
Baca juga: Pasukan Israel Hancurkan Pabrik Kurma di Tepi Barat dan Rebut Lahan Pertanian di Yerusalem Timur
Sedangkan pada dua bulan pertama 2025, Israel dilaporkan telah menggusur 46 gedung permukiman.
Bagi mereka, pembangunan permukiman di wilayah tersebut adalah bentuk pemulihan atau pengembalian atas tanah yang telah menjadi bagian dari sejarah dan tradisi Yahudi sejak zaman kuno.
Termasuk Yerusalem Timur, yang diklaim sebagai bagian dari tanah bersejarah Yahudi, yang mereka sebut sebagai "Judea dan Samaria".
Selain Israel juga menganggap diri mereka sebagai penerus langsung dari kerajaan-kerajaan kuno Israel dan Yudea yang pernah ada di wilayah tersebut pada zaman kuno, sekitar 3.000 tahun yang lalu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.