Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Desak Hamas Setujui Demiliterisasi, Syarat Baru Untuk Fase Kedua Gencatan Senjata di Gaza

Israel meminta Hamas menyetujui demiliterisasi atau mengurangi kekuatan militer di Jalur Gaza sebagai syarat pelaksanaan gencatan senjata tahap kedua

khaberni/tangkap layar
SIAP PERANG LAGI - Tangkap layar khaberni, Selasa (4/3/2025) yang menunjukkan petempur Hamas dengan latar belakang peluncur roket. Israel meminta Hamas menyetujui demiliterisasi atau mengurangi kekuatan militer di Jalur Gaza sebagai syarat pelaksanaan gencatan senjata tahap kedua 

TRIBUNNEWS.COM – Israel meminta Hamas menyetujui demiliterisasi atau kebijakan untuk mengurangi kekuatan militer atau senjata di Jalur Gaza sebagai syarat pelaksanaan tahap kedua kesepakatan gencatan senjata.

Permintaan itu diumumkan oleh Menteri Luar Negeri Israel Gideon Sa'ar dalam konferensi pers pada Selasa (4/3/2025).

Dalam keterangan resminya Sa'ar meminta demiliterisasi Jalur Gaza serta menuntut kelompok perlawanan Palestina itu menyerahkan semua sandera.

Apabila Hamas menyetujui tuntutan ini, maka Israel akan sepakat melaksanakan tahap kedua kesepakatan gencatan senjata.

"Kami tidak punya kesepakatan pada tahap kedua, akan tetapi jika Hamas menyetujui tuntutan ini, kami dapat melaksanakan tahap kedua kesepakatan gencatan senjata besok,” kata Sa'ar dikutip dari Ahram.

Tawaran ini merupakan upaya terbaru Tel Aviv untuk memperpanjang secara paksa fase pertama gencatan senjata dalam perangnya di Gaza.

Diketahui sebelumnya, Netanyahu menegaskan bahwa negaranya hanya akan memperpanjang gencatan senjata hingga Paskah.

Namun Hamas bersikeras bahwa negosiasi harus segera berlanjut ke fase kedua, mencakup penghentian perang secara permanen dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza.

Perselisihan inilah yang membuat kesepakatan gencatan senjata tahap satu berakhir.

Meski usulan Israel mendapat banyak kecaman dari berbagai pihak, namun hal tersebut tak membuah Israel mundur.

Justru Israel makin agresif, mengerahkan pasukannya sebanyak 400.000 tentara cadangan pada tanggal 29 Mei.

Baca juga: Israel Klaim Tewaskan Komandan Hamas di Jenin, Operasi Militer IDF Menggila di Tepi Barat

Jumlah tersebut meningkat tajam bila dibandingkan perintah sebelumnya, dimana Netanyahu saat itu hanya memobilisasi sebanyak 320.000 tentara cadangan.

Hamas Tolak Ide Israel

Merespon permintaan Israel terkait usulan demiliterisasi wilayah Gaza, militan Hamas dengan tegas menolak usulan tersebut.

Juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan pelucutan senjata adalah “garis merah” bagi semua kelompok perlawanan di wilayah yang terkepung.

"Setiap pembicaraan tentang senjata perlawanan adalah omong kosong. Senjata perlawanan adalah garis merah bagi Hamas dan semua faksi perlawanan," kata Zuhri.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan