Krisis di Suriah
Druze Suriah Tolak Mentah-Mentah Tawaran Netanyahu untuk Atasi Konflik Internal: Kami Tidak Butuh
Netanyahu memerintah pasukan untuk membela kelompok Druze di Suriah. Tetapi aktivis Druze tidak membutuhkan bantuan eksternal.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
Arwad (37) juga menyatakan keberatannya atas pernyataan terbaru yang dibuat oleh para pemimpin Israel.
"Upaya intervensi Israel di Suriah bukanlah hal baru bagi kami, tetapi kata-kata Netanyahu menegaskan bahwa mereka mengeksploitasi masalah internal, seperti bentrokan di Jaramana, untuk membenarkan kehadiran militer mereka di Suriah," katanya.
"Hal ini tidak memberi kami rasa aman," tambahnya.
"Sebaliknya, hal ini menciptakan permusuhan terhadap kami dari pemerintah Suriah yang baru, dan itu menakutkan. Hal ini dapat menyebabkan lebih banyak konfrontasi."
Bentrokan Pasukan Keamanan Suriah dan Kelompok Bersenjata
Dilansir France24, bentrokan antara pasukan Suriah dan orang-orang bersenjata dari komunitas Druze menewaskan satu orang dan melukai sembilan orang lainnya di dekat Damaskus pada hari Sabtu (1/3/2025).
Sejak Ahmad Al-Sharaa berhasil menggulingkan mantan presiden Suriah Bashar al-Assad, bentrokan dan penembakan terjadi di beberapa daerah. Pejabat keamanan Suriah menuduh pendukung bersenjata dari pemerintahan sebelumnya sebagai penyebabnya.
Insiden hari Sabtu terjadi di Jaramana, pinggiran kota padat penduduk di dekat Damaskus yang merupakan rumah bagi mayoritas penduduk minoritas Druze dan Kristen.
Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) yang berbasis di Inggris melaporkan bahwa satu orang tewas dan sembilan orang lainnya dari Jaramana terluka selama bentrokan antara pasukan keamanan yang berafiliasi dengan otoritas baru dan orang-orang bersenjata lokal yang bertugas melindungi daerah tersebut.
Belum dapat dipastikan apakah orang yang tewas adalah warga sipil atau pejuang lokal.
Ketegangan dimulai pada hari Jumat ketika pertikaian menyebabkan terbunuhnya seorang anggota pasukan keamanan dan terlukanya seorang lainnya dalam penembakan di sebuah pos pemeriksaan di Jaramana, menurut SOHR.
Baca juga: Pemimpin Druze Lebanon Peringatkan Adanya Rencana Israel untuk Menyabotase dan Memecah Belah Suriah
Siapa Druze?
Menurut Al Jazeera, Druze adalah kelompok minoritas etnoreligius yang sebagian besar mengidentifikasi diri sebagai orang Arab dan berbahasa Arab.
Agama Druze berakar dari Syiah Ismailiyah pada abad ke-11, tetapi telah berkembang hingga mencakup aspek-aspek agama lain, termasuk Hinduisme, serta filsafat kuno.
Keyakinan ini mempercayai reinkarnasi sambil mengakui tokoh-tokoh tradisional dalam Islam, Kristen, dan Yahudi.
Kelompok minoritas ini sebagian besar menjaga jarak dari masyarakat sekitar, tidak melakukan proselitisme, dan tidak menganjurkan pernikahan di luar agama.
Komunitas Druze dapat ditemukan di Suriah, Lebanon, Yordania, Israel, dan Dataran Tinggi Golan – wilayah Suriah yang diduduki oleh Israel.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.