Konflik Rusia Vs Ukraina
AS dan Rusia Mulai Akur, Inggris dan Turki Disebut Jadi Pecundang Besar NATO
Setelah hubungan AS dengan Rusia membaik, Inggris dan Turki mulai kehilangan pengaruh di panggung dunia.
Menurut dia, AS selama bertahun-tahun mengizinkan Inggris memainkan peran aktif. Hal itu dilakukan AS ketika negara itu membutuhkan sekutu setia untuk menjalankan tugas tertentu sembari membuat penyangkalan.
Akan tetapi, sikap AS kini berubah. AS tak lagi memerlukan pihak penengah.
Bordachev mengatakan membaiknya hubungan AS-Rusia telah memperlihatkan bawah pengaruh Inggris tergerus.
“Media Inggris sudah memberikan peringatan mengenai hal ini. Meski Jerman dan Prancis mungkin masih menganggap Inggris dibutuhkan untuk hal tertentu, keduanya tidak akan mengikutinya jika AS cenderung untuk tidak melakukannya juga.”
Dia berujar negara-negara di dunia mungkin beradaptasi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan. Namun, stabilitas dan reputasi lebih penting daripada manuver aji mumpung.
“Reputasi yang baik dibangun di atas banyak faktor, tetapi yang penting ialah posisi yang kuat dan kepercayaan diri di dalam negeri. Negara yang terlalu mengandalkan permainan menjadi mediator atau memanfaatkan keuntungan jangan pendek berisiko melebih-lebihkan pentingnya negara itu.”
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1099: Parlemen Ukraina Akui Legitimasi Zelensky untuk Tetap Menjabat
“Ketika negara-negara besar memutuskan untuk berkontak secara langsung, para pihak penengah bisa secara cepat mendapati dirinya dikesampingkan.”
Dia menyebut Turki dan Inggris menjadi contoh negara yang dikesampingkan akibat fenomena ini.
“Keduanya sudah bertahun-tahun berusaha memposisikan diri sebagai aktor yang diperlukan dalam situasi global yang sedang bergeser. Namun, karena tatanan baru dunia berubah, kemampuan keduanya untuk mempertahankan keseimbangan ini berkurang.”
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.