Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

6 Bayi Meninggal Kedinginan di Gaza, Update Pertukaran Sandera Hamas-Israel Capai Kesepakatan Baru

Setidaknya enam bayi meninggal karena hipotermia dalam dua minggu terakhir di Jalur Gaza, sementara Hamas-Israel capai kesepakatan baru soal sandera

Tangkapan Layar YouTube Al Jazeera English
GAZA UTARA - Tangkapan Layar YouTube Al Jazeera English pada Jumat (14/2/2025) yang menunjukkan warga Palestina dan truk bantuan untuk bergerak bebas melalui penyeberangan dari Gaza Utara pada 9 Februari 2025. Setidaknya enam bayi meninggal karena hipotermia dalam dua minggu terakhir di Jalur Gaza, sementara Hamas-Israel capai kesepakatan baru soal sandera 

TRIBUNNEWS.COM - Setidaknya enam bayi meninggal karena hipotermia dalam dua minggu terakhir di Jalur Gaza.

Di jalur tersebut merupakan tempat ratusan ribu orang tinggal di kamp pengungsian dan bangunan yang rusak akibat perang selama gencatan senjata.

Diberitakan Independent, suhu telah turun dalam beberapa hari terakhir.

Wilayah pesisir mengalami musim dingin dan basah, dengan suhu turun di bawah 10C (50F) pada malam hari dan badai bertiup dari Laut Mediterania.

Dr Ahmed al-Farah, kepala departemen pediatrik di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, mengatakan kepada The Associated Press, pihaknya menerima jenazah seorang bayi perempuan berusia 2 bulan pada hari Selasa (25/2/2025).

Ia mengatakan dua bayi lainnya dirawat karena radang dingin, dan salah satu dari mereka dipulangkan kemudian.

Saeed Saleh, dari Rumah Sakit Sahabat Pasien di Kota Gaza, mengatakan lima bayi berusia satu bulan atau lebih muda telah meninggal karena kedinginan selama dua minggu terakhir, termasuk bayi berusia 1 bulan yang meninggal pada hari Senin.

Ia mengatakan anak lainnya telah dipasangi ventilator.

Zaher al-Wahedi, kepala departemen catatan Kementerian Kesehatan Gaza, mengatakan telah mencatat 15 kematian akibat hipotermia musim dingin ini, semuanya anak-anak.

Gencatan senjata yang menghentikan perang selama 16 bulan antara Israel dan militan Hamas telah memungkinkan lonjakan bantuan kemanusiaan, terutama makanan, tetapi penduduk mengatakan masih ada kekurangan selimut dan pakaian hangat, dan sedikit kayu yang tersedia untuk api.

Tidak ada listrik pusat di Gaza sejak beberapa hari pertama perang, dan bahan bakar untuk generator langka.

Baca juga: Wakil Ketua DPR Israel Minta Semua Pria Dewasa di Gaza Dibunuh, Sisakan Hanya Wanita dan Anak

Banyak keluarga berdesakan di atas pasir basah atau beton.

"Cuacanya sangat dingin," kata Rosalia Bollen, juru bicara badan PBB untuk anak-anak, awal bulan ini.

"Saya tidak tahu bagaimana orang-orang bisa tidur di malam hari di tenda-tenda darurat mereka."

Pertukaran Sandera

Para pejabat Israel dan Hamas mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka telah mencapai kesepakatan untuk menukar jenazah para sandera yang tewas dengan pembebasan ratusan tahanan Palestina.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved