Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Pertama Kali sejak 2002, Israel Kirim Tank ke Tepi Barat, 40.000 Warga Palestina Dilarang Pulang

Untuk pertama kalinya sejak 20 tahun silam, Israel mengerahkan tank ke Tepi Barat untuk memperluas operasinya melawan para pejuang Palestina.

The Times of Israel/Militer Israel
OPERASI ISRAEL – Foto yang diambil dari The Times of Israel tanggal 24 Februari 2025 memperlihatkan Menteri Pertahanan Israel Katz berada di antara tentara Israel di kamp pengungsian Tulkarem, Tepi Barat, 21 Februari 2025. 

TRIBUNNEWS.COM – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengerahkan tank ke Tepi Barat pada hari Minggu, (23/2/2025).

Pengerahan itu adalah yang pertama kalinya dilakukan Israel di Tepi Barat sejak tahun 2002 atau lebih dari 20 tahun yang lalu.

Menurut IDF, pihaknya memperluas operasi di Tepi Barat bagian utara. Saat ini Israel masih melakukan operasi yang disebut Operasi Tembok Besi dan dimulai tanggal 21 Januari .

Dikutip dari Times of Israel, Menteri Pertahanan Israel Katz memerintahkan IDF untuk tetap berada di kamp pengungsian Tepi Barat setidaknya hingga tahun depan. IDF juga tidak mengizinkan sekitar 40.000 pengungsi Palestina untuk kembali.

Sementara itu, media Palestina menerbitkan foto yang memperlihatkan tiga tank Merkava dikerahkan Israel di Kota Jenin, Tepi Barat.

IDF mengonfirmasi hal ini dan mengatakan bahwa satu peleton dari Brigade Lapis Baja Ke-188 bersiap beroperasi di Jenin. Satu peleton biasanya terdiri atas dua atau tiga tank.

Militer Israel berkata tentara dari Brigade Infantri Nahal dan Satuan Komando Duvdevan mulai beroperasi di beberapa desa di dekat Jenin.

Pengerahan tank itu dilakukan setelah ada tiga bus kosong yang meledak secara berturut-turut di pinggiran Kota Tel Aviv pada hari Kamis pekan lalu. Ditemukan pula bom yang belum meledak di bus yang berada di Holon.

Tidak ada laporan korban jiwa akibat ledakan itu. Pejabat Israel mengklaim serangan itu berasal dari Tepi Barat.

DIKOSONGKAN - Rumah-rumah warga Palestina di Kamp Nur Shams, Tulkarm, Tepi Barat, tampak kosong setelah pasukan Israel mengusir paksa warga, Rabu (12/2/2025). Pasukan Israel mengintensifkan operasi Tembok Besi di seluruh Tepi Barat.
DIKOSONGKAN - Rumah-rumah warga Palestina di Kamp Nur Shams, Tulkarm, Tepi Barat, tampak kosong setelah pasukan Israel mengusir paksa warga, Rabu (12/2/2025). Pasukan Israel mengintensifkan operasi Tembok Besi di seluruh Tepi Barat. (RNTV/TangkapLayar)

Menhan Israel menyebut ada 40.000 warga Palestina yang dievakuasi dari kamp pengungsian Jenin, Tulkarem, dan Nur Shams. Aktivitas UNRWA (badan di bawah PBB) di sana juga sudah dihentikan.

Menurut dia, IDF akan membongkar infrastruktur perlawanan yang didanai oleh Iran.

Baca juga: Netanyahu ke Tulkarm Perintahkan Rata Tanah, Israel Secara De Facto Kuasai 44,5 Persen Tepi Barat

Operasi IDF untuk menindak tegas kelompok perlawanan Palestina di Tepi Barat dimulai beberapa hari setelah kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas di Jalur Gaza terwujud.

Operasi Israel itu dimulai di Jenin. Lalu, IDF memperluasnya hingga ke kota-kota terdekat, termasuk Tulkarem.

Menurut UNRWA, lebih dari 40.000 warga Palestina yang terpaksa meninggalkan rumah mereka sejak Israel menjalankan operasi.

Para pejabat kemanusiaan mengatakan pengusiran itu adalah yang terbesar di Tepi Barat sejak Perang Enam Hari tahun 1967. Saat itu Israel menduduki Tepi Barat, Yerusalem, dan Gaza kemudian mengusir 300.000 warga Palestina.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved