Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Prancis Desak Penarikan Penuh Pasukan Israel dari Lebanon

Prancis desak penarikan skala penuh pasukan Israel dari Lebanon setelah batas waktu yang ditentukan dalam gencatan senjata pada Selasa (18/2/2025).

Tangkap layar YouTube Al Jazeera English
EMMANUEL MACRON - Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English pada Jumat (14/2/2025) yang menampilkan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Prancis desak penarikan skala penuh pasukan Israel dari Lebanon setelah batas waktu yang ditentukan dalam gencatan senjata pada Selasa (18/2/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Prancis desak penarikan skala penuh pasukan Israel dari Lebanon setelah batas waktu yang ditentukan dalam gencatan senjata pada Selasa (18/2/2025).

Kementerian Luar Negeri Prancis mengeluarkan pernyataan yang mendesak otoritas Israel dan pihak terkait untuk merespons usulan tersebut demi memastikan penarikan penuh pasukan Israel.

Desakan ini muncul setelah Israel secara sepihak memilih untuk tetap menduduki lima posisi di utara Garis Biru yang membatasi perbatasan Israel dengan Lebanon, yang seharusnya dibebaskan sejak 2006.

Prancis mengusulkan agar Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL), termasuk pasukan Prancis, mengambil alih posisi-posisi tersebut untuk menggantikan pasukan Israel, Al Mayadeen melaporkan.

Penarikan penuh pasukan Israel dianggap sebagai langkah penting dalam mewujudkan komitmen yang disepakati dalam perjanjian gencatan senjata.

Kementerian Luar Negeri Prancis menyatakan bahwa langkah ini juga dapat menjamin keamanan bagi warga di wilayah tersebut.

Prancis juga menyambut baik penempatan kembali Tentara Lebanon di wilayah selatan Lebanon, yang akan memungkinkan mereka untuk membersihkan daerah yang sebelumnya dikuasai oleh pasukan pendudukan Israel.

"Prancis menegaskan kembali dukungannya terhadap tindakan UNIFIL dan peran pentingnya dalam menjaga keamanan kawasan," kata kementerian tersebut.

Pada hari yang sama, pejabat tinggi Lebanon, termasuk Presiden Joseph Aoun, Ketua Parlemen Nabih Berri dan Perdana Menteri Nawaf Salam, menegaskan komitmen penuh Lebanon terhadap Resolusi 1701.

Mereka juga menekankan pentingnya pasukan Israel untuk sepenuhnya menarik diri dari Lebanon Selatan sesuai dengan perjanjian gencatan senjata.

Para pejabat Lebanon berencana meminta Dewan Keamanan PBB (DK PBB) untuk menekan Israel agar mematuhi resolusi tersebut. Lebanon berkomitmen untuk mendapatkan kembali kendali penuh atas wilayahnya.

Baca juga: AS dan Prancis Usul Ganti Tentara Israel dengan Tentara Bayaran di Lebanon Selatan

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang mengunjungi Beirut pada Jumat lalu, mendesak Israel untuk mempercepat penarikan pasukannya dari Lebanon selatan.

Macron menyatakan bahwa militer Lebanon harus memiliki monopoli penuh atas senjata dan menegaskan dukungannya untuk memperkuat penempatan tentara Lebanon di wilayah tersebut.

Dalam pernyataan bersama dengan Presiden Lebanon, Joseph Aoun, Macron menyatakan, "Kami mendukung peningkatan kekuatan angkatan bersenjata Lebanon dan penempatan mereka di wilayah selatan."

Macron juga menekankan bahwa angkatan bersenjata Lebanon adalah pilar utama kedaulatan Lebanon, Reuters melaporkan.

Dukungan Prancis untuk Lebanon

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved