Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Penarikan Pasukan Israel dari Lebanon Selesai pada 18 Februari, Begini Kata PM Lebanon Nawaf Salam

Washington sebelumnya telah menyetujui perpanjangan tiga minggu bagi pasukan Israel di sektor timur Lebanon selatan tetapi sekarang puas.

Editor: Muhammad Barir
The Times of Israel/Emmanuel Fabian
LEBANON SELATAN - Foto yang diambil dari The Times of Israel tanggal 11 Februari 2025 memperlihatkan tiga tentara Israel beroperasi di Lebanon selatan, 20 November 2024. Perdana Menteri Lebanon Nawaf Salam menegaskan pada Selasa malam bahwa ia akan bekerja untuk memastikan penarikan pasukan Israel selesai tepat waktu, atau bahkan sebelum tanggal yang dijadwalkan.  

Presiden Lebanon Aoun menyerukan pertanggungjawaban Israel

Dalam pertemuan baru-baru ini dengan Wakil Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah, Morgan Ortagus , di Istana Baabda, Presiden Lebanon Joseph Aoun menegaskan kembali bahwa stabilitas yang langgeng di Lebanon selatan bergantung pada penarikan penuh "Israel" dari wilayah-wilayah yang diduduki dan implementasi penuh Resolusi PBB 1701. 

Ia juga menekankan bahwa pembebasan tahanan Lebanon tetap menjadi bagian integral dari perjanjian tersebut dan menyerukan penghentian segera permusuhan Israel.

"Serangan Israel harus dihentikan, termasuk pembunuhan warga sipil dan tentara, penghancuran rumah, serta penghancuran dan pembakaran lahan pertanian," tegas Aoun.

Angkatan Darat Lebanon telah berkomitmen untuk mengerahkan pasukannya secara penuh di wilayah-wilayah yang dikosongkan oleh pasukan Israel, dengan Aoun menyatakan bahwa angkatan darat siap untuk mengambil alih kendali keamanan atas desa-desa dan kota-kota yang terkena dampak pendudukan. 

Ia juga menggarisbawahi kerja sama berkelanjutan Lebanon dengan pasukan internasional untuk memastikan penerapan penuh Resolusi 1701 dan secara bertahap memulihkan kehidupan normal di wilayah-wilayah yang dibebaskan.

Pelanggaran Israel Terus Berlanjut Meski Ada Perundingan

Bahkan saat "Israel" bersiap untuk mundur, pelanggaran militer Israel terhadap gencatan senjata di Lebanon terus berlanjut. 

Menurut koresponden Al Mayadeen , pesawat tempur Israel melakukan beberapa serangan udara dua hari lalu , yang menargetkan wilayah di Lebanon selatan, Lembah Bekaa, dan Hermel di dekat perbatasan Lebanon-Suriah.

Meskipun ada perjanjian gencatan senjata, pasukan Israel terus melakukan agresi lintas perbatasan, yang memicu kekhawatiran tentang komitmen mereka terhadap rencana penarikan pasukan. 

Pejabat Lebanon telah memperingatkan bahwa tindakan ini mengancam akan mengganggu stabilitas keamanan menjelang batas waktu 18 Februari.

 


SUMBER: AL MAYADEEN

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved