Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Media Israel: Mabes IDF Perintahkan Tembak di Tempat Warga Palestina Tak Bersenjata di Tepi Barat

IDF terapkan tembak di tempat seperti di Gaza, membunuh siapa pun warga Palestina tak bersenjata, baik yang dicurigai atau tidak di Tepi Barat

khaberni/tangkap layar
ANGKAT TANGAN - Foto tangkap layar Khaberni, Selasa (11/2/2025) yang menunjukkan beberapa warga Palestina di Tepi Barat mengangkat tangan saat pasukan Israel (IDF) menyerbu pemukiman mereka. Seiring meluasnya agresi bertajuk Operasi Tembok Besi di Tepi Barat, IDF menerapkan aturan tembak di tempat bagi siapa pun warga Palestina tak bersenjata baik yang dicurigai ataupun tidak. Aturan ini persis apa yang diterapkan dalam agresi IDF di Jalur Gaza. 

Media Israel: Komando Pusat IDF Perintahkan Tembak di Tempat Warga Palestina di Tepi Barat

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Israel dilaporkan menerapkan aturan tembak di tempat bagi warga Palestina di Tepi Barat seiring kian masif dan meluasnya agresi bertajuk 'Operasi Tembok Besi' di wilayah Palestina yang diduduki tersebut.

Media, Israel, Haaretz mengutip pernyataan para komandan satuan di tentara Israel IDF), melaporkan kalau markas besar (Mabes) Komando Pusat IDF memperluas perintah 'penembakan terbuka' di Tepi Barat.

Baca juga: Delegasi Israel Pulang Tangan Kosong dari Qatar, Gencatan Senjata Gaza Bisa Bubar Saat Ramadan

"Perintah ini datang saat serangan pasukan pendudukan Israel dan bentrokan dengan milisi perlawanan Palestina terus berlanjut," tulis laporan tersebut dikutip dari Khaberni, Selasa (11/2/2025).

Laporan media itu, mengutip komandan unit di tentara Israel, menambahkan kalau perintah tembak di tempat ini berlaku untuk semua warga Palestina tanpa terkecuali.

"Komando Pusat IDF memutuskan untuk menerapkan mekanisme penembakan yang digunakannya di Jalur Gaza untuk membunuh siapa pun warga Palestina yang tidak bersenjata, baik yang dicurigai atau tidak, di Tepi Barat," kata laporan tersebut.

Komandan unit IDF yang berbicara kepada surat kabar itu menyatakan perubahan perintah datang dari Komandan Komando Pusat IDF, Avi Blot dan Komandan Divisi Tepi Barat IDF, Yiki Dolev.

Sebuah sumber keamanan Israel mengatakan kepada surat kabar tersebut kalau mereka yakin peningkatan terkini dalam jumlah korban tewas warga sipil Palestina tak bersenjata di Tepi Barat adalah hal yang tidak biasa.

"Tentara Israel yang ikut serta dalam operasi Tepi Barat menjelaskan bahwa perintah untuk menembak terbuka bersifat luas, sehingga memudahkan tentara IDF untuk menarik pelatuk," tambah laporan tersebut.

Para prajurit IDF juga mengatakan kalau komandan Komando Pusat IDF, "Membiarkan penembakan untuk membunuh di Tepi Barat tanpa melakukan penangkapan."

TEPI BARAT - Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English pada Kamis (6/2/2025) yang menunjukkan tank-tank Israel menyerbu kota Jenin, Tepi Barat pada Rabu (5/2/2025)
TEPI BARAT - Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English pada Kamis (6/2/2025) yang menunjukkan tank-tank Israel menyerbu kota Jenin, Tepi Barat pada Rabu (5/2/2025) (Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English)

Perintah Tembak Kendaraan yang Mendekat ke Pos Pemeriksaan

Dalam konteks yang sama, surat kabar tersebut mengutip pernyataan komandan satuan militer IDF yang mengatakan bahwa komandan Divisi Tepi Barat, Yaki Dolev, memerintahkan agar kendaraan apa pun yang datang dari zona pertempuran menuju pos pemeriksaan mana pun ditembaki.

Hal itu sebagaimana yang terjadi pada , Minggu (9/2/2025), di Tulkarm, ketika tentara Israel melepaskan tembakan ke sebuah mobil yang sedang menuju ke pos pemeriksaan militer.

"Mobil warga Palestina itu berisi seorang pria dan seorang wanita di dalamnya. Penembakan buta Israel menyebabkan mereka mati syahid, meskipun mereka tidak bersenjata," kata laporan Khaberni.

Sejak 7 Oktober 2023, tentara dan pemukim Israel telah memperluas serangan mereka di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, yang mengakibatkan tewasnya 910 warga Palestina, sekitar 7.000 orang terluka, dan 14.300 orang lainnya ditangkap, menurut data resmi Palestina, hingga Minggu malam.

Baca juga: Episode Gaza Pindah ke Tepi Barat: Tentara Israel Mulai Kerahkan Lapis Baja Eitan, Dua IDF Tewas

Tentara Pendudukan Israel (IDF) melakukan penyerbuan ke kota-kota di Tepi Barat yang direspons oleh milisi perlawanan Palestina dengan serangan balik. Eskalasi di Tepi Barat makin tinggi seiring berlarutnya agresi militer IDF di Jalur Gaza.
SERBU TEPI BARAT - Tentara Pendudukan Israel (IDF) melakukan penyerbuan ke kota-kota di Tepi Barat yang direspons oleh milisi perlawanan Palestina dengan serangan balik. Eskalasi di Tepi Barat makin tinggi seiring terhentinya agresi militer IDF di Jalur Gaza karena gencatan senjata sementara. (ypa/tangkap layar)

Ibu Hamil Pun Ditembak

Laporan ini menjelaskan alasan di balik aksi pasukan Israel menembak mati dua warga sipil di Tepi Barat pada hari Minggu (9/2/2025).

Menurut laporan dari Kementerian Kesehatan Palestina, satu di antara korban adalah Sundos Jamal Mohammed Shalabi.

Shalabi adalah seorang wanita berusia 23 tahun yang sedang hamil delapan bulan. 

Sayangnya, akibat tembakan pasukan Israel, bayi dalam kandungannya tidak selamat, dikutip dari Asharq Al-Aawsat.

Tidak hanya Shalabi, suaminya juga menjadi korban tembakan Israel.

Sang suami saat ini mengalami luka kritis akibat insiden tersebut.

Peristiwa ini terjadi di Nur Shams, Tepi Barat bagian utara. 

Militer Israel mengklaim bahwa kejadian ini sedang dalam proses investigasi oleh unit investigasi kriminal polisi militer mereka. 

Namun, rincian pasti mengenai kejadian ini masih belum sepenuhnya jelas. 

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan ada saksi mata yang melihat insiden tersebut.

Baca juga: Operasi Brutal Israel Masuki Hari ke-17, Kerusakan dan Pengungsian Meluas di Jenin Tepi Barat

Seorang saksi mata yang tidak disebutkan namanya menjelaskan insiden tersebut terjadi ketika Shalabi dan sang suami mencoba melarikan diri dari rumah mereka.

Selain Shalabi, seorang wanita Palestina berusia 21 tahun juga dilaporkan tewas dalam insiden terpisah. 

Menurut laporan, wanita tersebut tewas saat pasukan militer Israel sedang beroperasi di wilayah rumahnya.

Kejadian ini dikonfirmasi oleh militer Israel.

Akan tetapi, mereka berdalih melakukan pencarian terhadap seorang militan di rumah wanita tersebut.

Pasukan Israel juga mengklaim sebelum insiden terjadi telah memerintahkan semua penghuni rumah untuk meninggalkan rumah tersebut.

Namun menurut klaim pasukan Israel, wanita tersebut tidak ingin meninggalkan rumahnya.

Kemudian pasukan Israel dengan sengaja mendobrak pintu rumah wanita tersebut hingga menyebabkan ia mengalami luka parah.

Sebelumnya, pasukan Israel telah mengumumkan akan memperluas "operasi kontra-terorisme" di wilayah utara Tepi Barat ke Nur Shams pada hari Minggu.

Israel mulai melancarkan serangannya di Tepi Barat pada 21 Januari 2025.

Serangan ini dimulai dari Kota Jenin, kemudian menyasar kota-kota lainnya di Tepi Barat.

Kemudian pada tanggal 27 Januari serangan Israel meluas di Kota Tulkarem.

Terbaru, pada tanggal 2 Februari 2025, Kota Tammum dan kamp al-Far'a menjadi sasaran tentara Israel selanjutnya.

Serangan di Tepi Barat yang tak ada hentinya ini menyusul  gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan di Gaza pada 19 Januari.

Sejak adanya kesepakatan gencatan senjata, serangan Israel beralih ke Tepi Barat.

 

 

(oln/khbrn/*)


 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved