Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Abu Obaida: Penundaan Pembebasan Sandera Berlanjut Hingga Israel Setop Serangan Terhadap Warga

Hamas mengatakan pihaknya akan menunda pembebasan tawanan Israel tahap berikutnya "sampai pemberitahuan lebih lanjut", menuduh Israel gagal mematuhi

Editor: Muhammad Barir
X/Twitter
JURU BICARA AL QASSAM- Juru bicara sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, Abu Obeida. Pihaknya akan menunda pembebasan tawanan Israel tahap berikutnya "sampai pemberitahuan lebih lanjut", menuduh Israel tidak mematuhi ketentuan perjanjian gencatan senjata. 

Masih ada 17 warga Israel yang akan dibebaskan selama tahap pertama perjanjian gencatan senjata yang dimulai bulan lalu dan 73 orang masih ditawan, banyak di antaranya diyakini telah tewas.

Pasukan Israel menyerbu rumah sejumlah tahanan Palestina yang dibebaskan pada hari Sabtu, kata Kantor Media Tahanan Palestina. Penggerebekan tersebut terjadi di seluruh wilayah Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki. 

Tujuh warga Palestina yang dibebaskan dibawa ke rumah sakit pada hari Sabtu. Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan beberapa dari mereka dalam kondisi serius. 

Minggu lalu Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak dapat memastikan apakah gencatan senjata akan berlaku. 

Dalam konferensi pers yang menggemparkan bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Trump mengatakan AS akan “mengambil alih” Jalur Gaza dan “memilikinya”, dengan paksa mengusir warga Palestina dari daerah kantong tersebut. 

"Jika perlu, kami akan melakukannya; kami akan mengambil alih bagian itu. Kami akan mengembangkannya, menciptakan ribuan lapangan kerja, dan itu akan menjadi sesuatu yang bisa dibanggakan oleh seluruh Timur Tengah."

Hamas mengecam rencana Trump, dengan mengatakan bahwa rencana tersebut akan "menghancurkan mereka sebagaimana kami menghancurkan proyek-proyek sebelumnya".

Hamas, dan sejumlah warga Israel, juga menuduh pemerintah mengulur-ulur negosiasi.

Pemimpin oposisi Yair Lapid menuduh Netanyahu mengulur waktu dan mempertaruhkan nyawa orang-orang yang masih ditahan di Gaza.

 


SUMBER: MIDDLE EAST EYE

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved