Donald Trump Pimpin Amerika Serikat
Pemerintah Iran Puji Langkah Trump Bubarkan USAID: Biden Selama Ini Usik Kami melalui Lembaga Itu
juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran menilai Joe Biden selama ini menggunakan USAID sebagai 'alat' untuk mengintervensi pemerintahan Iran
TRIBUNNEWS.COM - Langkah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dan Elon Musk yang memimpin departemen efisiensi pemerintahan AS (DOGE) untuk membubarkan lembaga Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) pada awal pekan ini ternyata mendapatkan sambutan positif dari pemerintah Iran.
Langkah Trump membekukan badan yang bertugas untuk memberikan bantuan ke luar negeri secara cuma-cuma ini dipuji oleh Iran karena dianggap 'mematikan' pendanaan bagi para lawan politik atau oposisi dari paham teokrasi Syiah yang menguasai pemerintahan di negara itu.
Dikutip dari Associated Press, apresiasi terhadap kebijakan Trump yang bubarkan USAID itu bisa dilihat dari komentar Esmail Baghaei yang merupakan juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran.
"Kita harus paham sumber daya keuangan tersebut (USAID) bukanlah sumbangan amal," kata Esmail dalam sebuah konferensi pers dengan wartawan pada Senin (3/2/2025).
Esmail menilai bantuan USAID yang mencapai Iran pada periode pemerintahan AS sebelumnya dinilai tidak tepat sasaran.
Ia bahkan menilai Joe Biden selama ini menggunakan USAID sebagai 'alat' untuk mengintervensi pemerintahan Iran.
"Bantuan itu selama ini diberikan sebagai upah atau imbalan bagi mereka yang memberikan pelayanan bagi AS."
"Ini adalah tanda yang jelas dari kebijakan intervensi Amerika, terutama selama pemerintahan Biden," sambungnya.
Alih-alih membantu Iran, Esmael menilai sumbangan dari Biden tersebut justru mengusik program kerja pemerintah.
"Melalui sumbangan tersebut, AS ikut mendanai pihak-pihak di Iran yang terus mencoba memberi tekanan kepada pemerintahan negara kami dan ikut campur tangan dalam urusan domestiknya lainnya," tambah Bagahei.
Sentimen senada terkait pembubaran USAID juga disampaikan sejumlah media Iran .
Lembaga berita negara IRNA menyatakan pemotongan anggaran USAID oleh Trump tersebut bisa menghentikan langkah oposisi di Iran yang selama ini pendanaannya berbasis di luar negeri.
Baca juga: Mengenal USAID, Lembaga yang Akan Dibubarkan Donald Trump dan Elon Musk
Surat kabar konservatif Iran, Hamshhari, juga menyindi kelompok oposisi Iran yang sebelumnya "merayakan" pemilihan Trump sebagai pertanda berakhirnya sistem teokrasi Syiah Iran di bawah kepemimpinan Ali Khamenei.
"Kelompok "kontra-revolusioner" tersebut kini dikejutkan dengan pemotongan dana dari majikan mereka secara tiba-tiba," kata surat kabar Hamshhari.
Surat kabar reformis Hammihan juga menyoroti penghentian USAID oleh Trump dan membandingkannya dengan "semprotan mandi air dingin" bagi para oposisi teokrasi Iran di luar negeri.
Terkait penghentian bantuan dari USAID tersebut, lembaga dan aktivis oposisi pemerintah Iran yang selama ini ikut mendapatkan kucuran dana dari AS tersebut masih belum memberikan pernyataan umumnya kepada media hingga berita ini diturunkan.
Seluk Beluk USAID
USAID sendiri bermula dari masa pemerintahan Presiden John F. Kennedy yang mendirikan lembaga tersebut pada puncak Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Ia menginginkan cara yang lebih efisien untuk menangkal pengaruh Soviet di luar negeri melalui bantuan asing dan menganggap Departemen Luar Negeri terlalu birokratis dalam melakukannya.
Pembentukan USAID kemudian disahkan Kongres melalui Foreign Assistance Act, dan Kennedy mendirikannya sebagai lembaga independen pada 1961.
USAID bertahan bahkan setelah Uni Soviet bubar pada 1991.
Saat ini, pendukung USAID berargumen bahwa bantuan AS di berbagai negara bertujuan untuk menangkal pengaruh Rusia dan China.
China memiliki program bantuan asingnya sendiri, yaitu Belt and Road Initiative, yang beroperasi di banyak negara yang juga menjadi mitra AS.
Namun demikian, para kritikus berpendapat bahwa program-program USAID selama ini dinilai terlalu boros dan cenderung mempromosikan agenda liberal daripada kepentingan pemerintah AS.
(Tribunnews.com/Bobby)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.