Konflik Palestina Vs Israel
Klaim Kemenangan atas Hamas, Netanyahu Temui Trump di AS Bahas Tahap Kedua Gencatan Senjata Gaza
Benjamin Netanyahu menemui Donald Trump di AS untuk memulai pembicaraan mengenai gencatan senjata tahap kedua dengan Hamas.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berada di Amerika Serikat (AS) untuk menemui Presiden AS Donald Trump.
Perjalanan ini dilakukan Benjamin Netanyahu untuk memulai pembicaraan mengenai gencatan senjata tahap kedua dengan Hamas.
Pada Minggu (2/2/2025), sebelum menaiki pesawatnya di Tel Aviv, Netanyahu mengatakan bahwa ia akan membahas "kemenangan atas Hamas", melawan Iran, dan membebaskan semua tawanan ketika ia bertemu dengan Donald Trump pada Selasa (4/2/2025).
Ini akan menjadi pertemuan pertama Donald Trump dengan pemimpin asing sejak kembali ke Gedung Putih dua minggu lalu, sebuah prioritas yang digambarkan Netanyahu sebagai "berarti".
"Saya pikir ini adalah bukti kekuatan aliansi Israel-Amerika," kata Netanyahu kepada wartawan, Minggu, dilansir Al Jazeera.
Netanyahu mengatakan keputusan Israel di masa perang telah mengubah Timur Tengah dan bahwa dengan dukungan Trump, hal ini dapat berjalan lebih jauh lagi.
“Saya yakin bahwa dengan bekerja sama erat dengan Presiden Trump, kita dapat mengubahnya lebih jauh lagi dan menjadi lebih baik," jelasnya.
Diberitakan AP News, pertemuan tersebut terjadi saat mediator AS dan Arab memulai pekerjaan berat untuk menengahi tahap berikutnya dari perjanjian gencatan senjata guna mengakhiri perang selama 15 bulan di Gaza.
Hamas, yang telah menegaskan kembali kendali atas Gaza sejak gencatan senjata dimulai bulan lalu, mengatakan pihaknya tidak akan membebaskan sandera pada tahap kedua tanpa berakhirnya perang dan penarikan penuh pasukan Israel.
Netanyahu mendapat tekanan yang meningkat dari mitra pemerintahan sayap kanan untuk melanjutkan perang setelah fase pertama berakhir pada awal Maret.
Ia mengatakan Israel berkomitmen untuk meraih kemenangan atas Hamas dan memulangkan semua sandera yang ditangkap dalam serangan militan pada 7 Oktober 2023 yang memicu perang.
Baca juga: Israel Melarang Pengiriman Barang Penting ke Gaza Hampir Dua Minggu Setelah Gencatan Senjata
Sementara itu, tidak jelas di mana posisi Trump.
Trump merupakan pendukung setia Israel, tetapi juga berjanji untuk mengakhiri perang di Timur Tengah dan mengaku berjasa membantu menjadi penengah perjanjian gencatan senjata.
Kesepakatan tersebut telah menghasilkan pembebasan 18 sandera serta ratusan warga Palestina yang dipenjara oleh Israel.
Serangan udara Israel terhadap sebuah kendaraan di Gaza tengah melukai lima orang pada hari Minggu, termasuk seorang anak yang berada dalam kondisi kritis, menurut Rumah Sakit Al-Awda.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.