Minggu, 5 Oktober 2025

WNI Ditembak Polisi Malaysia

Beda Pernyataan, Dubes RI Sebut WNI yang Selamat usai Ditembak Aparat Malaysia Bantah Melawan

WNI di Malaysia membantah telah melakukan perlawanan terkait kasus penembakan oleh aparat Malaysia di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia.

Pragativadi.com
WNI DITEMBAK - Ilustrasi penembakan. WNI di Malaysia membantah telah melakukan perlawanan terkait kasus penembakan oleh aparat Malaysia di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia yang terjadi pada Jumat (24/1/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Duta besar (Dubes) RI untuk Malaysia, Hermono menyebut warga negara Indonesia (WNI) yang selamat usai ditembak aparat Malaysia, Agen Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM), di perairan Tanjung Rhu, Selangor pada Jumat (24/1/2025) lalu, membantah memberikan perlawanan.

Tak cuma itu, Hermono juga menyebut tidak ada perlawanan dari WNI yang ditembak tersebut.

"Tentu, kita hanya mendasarkan keterangan dari warga kita yang sekarang ini di rumah sakit. Kita sudah mewawancarai tiga orang yang kena tembak itu."

"Semuanya menyatakan bahwa tidak ada perlawanan dan penggunaan senjata tajam serta penabrakan seperti yang disampaikan oleh aparat Diraja Malaysia," katanya dikutip dari program Sapa Indonesia Malam di YouTube Kompas TV, Kamis (30/1/2025).

Hermono menduga penembakan dilakukan karena adanya upaya dari WNI untuk menghindar dari aparat Malaysia yang berpatroli.

Selain itu, dia juga menilai tabrakan antara kapal yang ditumpangi Malaysia dengan kapal aparat Malaysia bukanlah bentuk perlawanan tetapi akibat guncangan ombak.

"Jadi, saya kira kalau dia (kapal WNI) menabrakan ke kapal APMM, kok dirasa agak janggal, ya," ujarnya.

"Jadi, ini ada perbedaan fakta antara WNI dan polisi Malaysia dalam kasus tersebut," sambungnya.

Hermono mengatakan dengan adanya dua perbedaan terkait kronologi peristiwa antaran WNI dan APMM, maka perlu dibentuknya komisi independen seperti Tim Pencari Fakta (TPF) sebagai pihak ketiga untuk menengahi.

Baca juga: Video Pengakuan Polisi Selangor: 5 WNI Ditembak di Malaysia, 2 Korban Kritis Dibiarkan di Kapal

Jika tidak dilakukan, dia khawatir akan terjadinya mispersepsi yang semakin meluas terkait kasus penembakan ini.

"(TPF) ini harus (dibentuk) oleh tim independen karena pandangannya sudah berbeda, ya," tuturnya.

Lebih lanjut, Hermono menjelaskan kondisi WNI yang selamat pasca penembakan terjadi di mana salah satu korban ada yang belum sadar karena tengah dalam masa pemulihan usai operasi pengangkatan ginjal.

Kendati demikian, sambungnya, WNI tersebut dalam kondisi baik.

Selain itu, Hermono juga membeberkan kondisi korban lainnya yaitu warga Aceh Timur bernama Muhammad Hanafiah yang juga dalam masa pemulihan setelah menjalani operasi pengangkatan peluru yang bersarang di lehernya.

Sebelumnya, kata Hermono, Hanafiah sempat enggan untuk menjalani operasi. Namun, hal tersebut justru membuat kondisinya semakin memburuk.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved