Selasa, 30 September 2025

Trump Sebut Microsoft Berminat Akuisisi Operasi TikTok di AS dari ByteDance

Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada wartawan bahwa Microsoft sedang dalam pembicaraan untuk mengakuisisi TikTok.

Freepik
Logo TikTok, ilustrasi TikTok 

TRIBUNNEWS.COM - Teka-teki terkait siapa yang akan mengakuisisi operasional TikTok di Amerika Serikat sepertinya mulai terjawab.

Pada hari Senin (27/1/2025) waktu setempat, Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada wartawan bahwa Microsoft sedang dalam pembicaraan untuk mengakuisisi TikTok.

Trump juga mengharapkan bahwa ada pihak perusahaan besar lainnya yang ikut "berperang" tawar-menawar dengan Mircrosoft atas aplikasi tersebut.

Pihak Microsoft sendiri menolak untuk memberikan komentar lebih lanjut terkait pernyataan Donald Trump.

Sementara itu dikutip dari Reuters, TikTok dan ByteDance juga enggan memberikan tanggapan terhadap pernyataan Donald Trump tersebut.

Seperti yang diketahui sebelumnya, TikTok yang memiliki sekitar 170 juta pengguna di Amerika, sempat offline sebentar di Negeri Paman Sam karena undang-undang yang mengharuskan pemiliknya tidak berbasis di China

Melalui undang-undang tersebut, ByteDance dipaksa pemerintah AS untuk menjual hak operasional TikTok di Amerika karena alasan keamanan nasional dengan tenggat waktu pada 19 Januari 2025 lalu.

Menanggapi kasus tersebut, Trump sempat 'menyelamatkan' TikTok melalui perintah eksekutif setelah ia menjabat pada 20 Januari

Perintah eksekutif tersebut berdurasi selama 75 hari sehingga membuka peluang waktu bagi sejumlah pihak untuk mengakuisisi operasi TikTok di AS termasuk Microsoft yang disebutkan Trump pada awal pekan ini.

Microsoft sendiri bukanlah sosok yang baru dalam persaingan perebutan hak operasional TikTok di AS.

Upaya Microsoft pada awal 2025 ini merupakan kali kedua perusahaan yang dipimpin oleh CEO Satya Nadella tersebut mencoba untuk mengakuisisi TikTok.

Baca juga: Setelah TikTok, Donald Trump Kini Dibuat Pusing Invasi DeepSeek Buatan China di AS

Selama masa jabatan pertama Trump, Microsoft sempat muncul sebagai sosok penawar utama TikTok pada 2020 saat dibukanya wacana akuisisi operasional media sosial buatan ByteDance tersebut.

Namun upaya tersebut pada akhirnya gagal karena sejumlah perbedaan paham antara semua pihak yang terlibat dalam negosiasi

Dikutip dari Reuters, CEO Microsoft Satya Nadella menyebutkan bahwa kegagalan dari kesepakatan tersebut adalah "hal paling aneh yang pernah ia kerjakan." 

Satya juga menilai bahwa kegagalan akuisisi pada kala itu dikarenakan pemerintah AS memiliki "serangkaian persyaratan tertentu dan kemudian itu menghilang," ujarnya pada 2021.

Sementara itu, Trump mengatakan pada minggu lalu bahwa ia sedang dalam pembicaraan dengan beberapa pihak mengenai pembelian TikTok.

Trump mengaku kemungkinan terkait hasil akhir keputusan terkait masa depan aplikasi TikTok tersebut diusahakan menemui titik terang dalam 30 hari. 

Trump sebelumnya mengatakan bahwa ia terbuka jika miliarder Elon Musk ingin membeli aplikasi media sosial tersebut.

Namun, Musk belum memberikan komentar secara terbuka terkait tawaran Trump.

Tak hanya Microsoft dan ElonMusk, startup AI Perplexity AI pada hari Minggu (26/1/2025) juga mengajukan proposal untuk membeli TikTok dengan skema '50-50'.

Perplexity AI mengusulkan bahwa pemerintah AS akan mendapatkan hingga setengah dari perusahaan baru tersebut di masa depan melalui skema tersebut, kata seorang sumber kepada Reuters pada Minggu.

(Tribunnews.com/Bobby)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan