Senin, 29 September 2025

Setelah TikTok, Donald Trump Kini Dibuat Pusing 'Invasi' DeepSeek Buatan China di AS

Perusahaan rintisan asal China, DeepSeek, menimbulkan kehebohan besar di dunia AI, khususnya di Amerika Serikat (AS).

|
Editor: Hasanudin Aco
Tangkapan Layar Video X/Twitter
Donald Trump Presiden AS kini menghadapi serbuan aplikasi China setelah TikTok. 

 

TRIBUNNEWS.COM, AS -  Perusahaan rintisan asal China, DeepSeek, menimbulkan kehebohan besar di dunia AI (Artificial Intelligence), khususnya di Amerika Serikat (AS).

Presiden AS yang baru saja dilantik Donald Trump tampaknya dibuat pusing menghadapi aplikasi DeepSeek.

Padahal masalah TikTok di AS belum juga tuntas.

Apa yang Perlu Diketahui?

Pekan ini,  AS dipaksa bergulat dengan kekuatan dan invasi aplikasi China lainnya yakni DeepSeek.

Sementara status TikTok di AS masih ambigu setelah Mahkamah Agung pada 17 Januari memutuskan larangan TikTok di negara itu.

Namun Donald Trump telah menandatangani perintah eksekutif yang memberi tahu Jaksa Agung AS untuk tidak menegakkan hukum tersebut kepada TikTok.

"TikTok dilarang di AS karena aplikasi buatan China itu ditetapkan sebagai musuh asing yang berbahaya karena memanfaatkan  data pribadi pengguna TikTok di AS dan ancaman terhadap keamanan nasional, " kata Mahkamah Agung AS membeberkan alasannya.

Laboratorium AI asal China, DeepSeek merilis DeepSeek-R1 yang diklaim memiliki arsitektur keahlian atau kinerja melebihi model AI terdepan milik OpenAI, o1.
Laboratorium AI asal China, DeepSeek merilis DeepSeek-R1 yang diklaim memiliki arsitektur keahlian atau kinerja melebihi model AI terdepan milik OpenAI, o1. (deepseek.com)

Namun DeepSeek malah muncul

Inilah yang menjadi latar belakang mengapa Asisten AI milik perusahaan rintisan Cina, DeepSeek, berhasil menyalip pesaingnya dari Barat yakni ChatGPT.

DeepSeek muncul sebagai aplikasi gratis dan langsung menempati peringkat teratas di App Store Apple AS  pada Senin (27/1/2025) kemarin.

Keberhasilan besar DeepSeek setelah peluncuran aplikasinya minggu lalu telah memicu spekulasi aplikasi tersebut akan dilarang lagi di AS setelah TikTok.

Mantan Anggota Kongres AS dari Partai Republik Patrick McHenry (North Carolina), yang  bekerja pada kebijakan ekonomi dan regulasi keuangan, adalah  satu dari beberapa orang yang membuat perbandingan ini dan menyatakan kekhawatirannya.

Ia mengatakan kepada MSNBC bahwa DeepSeek memiliki efek berantai yang besar dimana yang lebih cepat, lebih baik, dan lebih murah tetap menang, tidak peduli apakah itu berasal dari negara komunis atau masyarakat terbuka.

"Kami juga belum sepenuhnya memahami transfer data yang terjadi dengan aplikasi baru ini," katanya.

Dia lalu menambahkan "Apakah ini TikTok yang lebih canggih?"

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan