Konflik Palestina Vs Israel
Tentara Israel Terus Melakukan Pembunuhan Massal Terhadap Warga Sipil di Lebanon Selatan
Militer Israel dilaporkan telah mengakibatkan sedikitnya 24 kematian warga sipil dan lebih dari 120 orang terluka.
Tentara Israel Terus Melakukan Pembunuhan Massal Terhadap Warga Sipil di Lebanon Selatan
TRIBUNNEWS.COM- Sejak berakhirnya batas waktu gencatan senjata terakhir, tindakan militer Israel dilaporkan telah mengakibatkan sedikitnya 24 kematian warga sipil dan lebih dari 120 orang terluka.
Pasukan Israel menembaki warga sipil di kotamadya Aadaysit Marjaayoun di selatan Lebanon pada hari Senin, menyebabkan satu orang tewas dan beberapa lainnya terluka, menurut seorang paramedis Lebanon yang berbicara kepada RIA Novosti .
"Militer Israel menembakkan senjata otomatis ke arah warga Lebanon di pintu masuk kota Aadaysit, menewaskan satu orang dan melukai empat orang, beberapa di antaranya mengalami luka serius," sumber paramedis tersebut mengonfirmasi.
Serangan terpisah dilaporkan terjadi pada hari yang sama. Di kotamadya Houla, penembakan Israel menyebabkan warga sipil lainnya terluka, sementara saksi mata di desa perbatasan Dhayra melaporkan bahwa pasukan Israel menargetkan warga sipil yang menghadiri prosesi pemakaman.
Pendudukan Israel telah menewaskan dua orang di Lebanon Selatan dan melukai 7 orang lainnya pada hari Senin sejauh ini.
Perjanjian gencatan senjata, yang ditengahi oleh mediator internasional, mencakup ketentuan penarikan pasukan Israel dari Lebanon selatan dan relokasi pejuang Hizbullah di utara Sungai Litani.
Akan tetapi, pelaksanaan kesepakatan itu menghadapi rintangan yang signifikan, karena laporan menunjukkan berlanjutnya kehadiran Israel dan kekerasan terhadap warga sipil Lebanon yang berusaha kembali ke rumah mereka.
Untuk hari kedua berturut-turut, penduduk Lebanon selatan, yang didukung oleh Angkatan Bersenjata Lebanon, telah berani menghadapi agresi Israel untuk merebut kembali desa dan kota mereka.
Sejak berakhirnya batas waktu gencatan senjata terakhir, aksi militer Israel dilaporkan telah mengakibatkan sedikitnya 24 kematian warga sipil dan lebih dari 120 orang cedera. Kekerasan hari Senin saja telah merenggut dua nyawa dan menyebabkan tujuh orang cedera. Pejabat Lebanon menuduh "Israel" sengaja menargetkan warga sipil yang tidak bersenjata.
Sebelumnya pada hari itu, Gedung Putih mengumumkan bahwa gencatan senjata akan diperpanjang hingga 18 Februari 2025.
SUMBER: AL MAYADEEN
Konflik Palestina Vs Israel
UEFA Bertemu di Marbella Bahas Masalah Israel, Seruan Usir Israel Meningkat |
---|
Mesir Latih Pasukan Keamanan Palestina, Rekrut 10.000 Anggota di Akademi Militer |
---|
Israel Terancam Dilarang Tampil di Sepak Bola Internasional, UEFA Rapat |
---|
10 Negara Tolak Akui Palestina dan 157 Mendukung, Mengapa Jepang Pilih Menunda? |
---|
Di Depan Para Pemimpin Negara Muslim, Trump Janji Buat Terobosan di Gaza, AS Bakal Tahan Israel |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.