Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Mantan Pejabat Intelijen Israel: Permainan Dikendalikan Hamas, Bukan IDF di Medan Pertempuran Gaza

Ibarat permainan catur, alur pertandingan justru dimainkan Hamas yang berhasil membuat Israel menuruti apa yang dikehendaki

|
khaberni/tangkap layar
SAPA PENDUDUK GAZA: Personel Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas, menyapa penduduk Gaza yang kembali ke rumah mereka di Gaza Utara per Minggu (26/1/2025) setelah pasukan Israel mundur dari Poros Netzarim yang menyekat wilayah kantong Palestina tersebut. 

Menteri Israel yang mengundurkan diri, Itamar Ben Gvir, mengatakan, “Membuka koridor Netzarim pagi ini dan memulangkan puluhan ribu warga Gaza ke Jalur Gaza utara jelas merupakan kemenangan bagi Hamas, dan merupakan bagian memalukan dari kesepakatan yang tidak bertanggung jawab.”

Dia menambahkan, "Ini bukanlah apa yang disebut 'kemenangan mutlak', melainkan 'penyerahan mutlak'. 

Jargon 'kemenangan mutlak' sebelumnya digaungkan Israel dan pasukannya saat memulai agresi militer darat di Jalur Gaza.

"Tentara Israel tidak mengorbankan nyawa mereka di Jalur Gaza demi hal ini. Kita harus kembali berperang dan terus menghancurkan Hamas," kata Ben Gvir.

Diketahui, warga Gaza yang mengungsi mulai merangkak menuju kota dan wilayah mereka di Jalur Gaza utara pada pukul tujuh pagi pada Senin.

Pergerakan warga Gaza ini terjadi setelah pasukan pendudukan Israel menarik diri dari poros Netzarim.

Baca juga: Media Israel: Merasa Sia-sia, IDF Angkat Kaki dari Poros Netzarim Pemisah Gaza Sambil Menangis

IDF mundur setelah mencapai kesepakatan dengan Hamas terkait pembebasan warga Israel yang diculik, Erbil Yehud.

Menurut perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan Israel, hari kesembilan setelah berlakunya perjanjian tersebut adalah tanggal kembalinya para pengungsi ke Kota Gaza dan Jalur Gaza utara melalui pesisir Jalan Salah al-Din al-Rashid.

Ini menjadi pertama kalinya warga Gaza menjejakkan kaki di rumah mereka di Gaza Utara setelah satu tahun empat bulan terpaksa mengungsi.

Para pengungsi berjalan kaki dari daerah “Tabet al-Nuwairi”, sebelah barat kota Nuseirat, melewati poros Netzarim, setelah pasukan tentara Israel mundur dari wilayah tersebut. 

Personel Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas, menyapa penduduk Gaza
SAPA PENDUDUK GAZA: Personel Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas, menyapa penduduk Gaza yang kembali ke rumah mereka di Gaza Utara per Minggu (26/1/2025). (Khaberni/tangkap layar)

Hamas: Israel Gagal Usir Rakyat Palestina

Tanda-tanda kegembiraan dan kegembiraan terlihat di wajah para pengungsi yang kembali ke rumahnya.

Hamas mengumumkan kalau mereka telah menyampaikan kepada para mediator informasi yang diperlukan tentang daftar tahanan yang akan dibebaskan selama fase pertama perjanjian gencatan senjata.

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah mencapai kesepakatan untuk membebaskan enam tahanan Israel, termasuk Erbil Yehud, dengan imbalan mengizinkan pengungsi Palestina untuk kembali ke Jalur Gaza utara.

Hamas menganggap, "Kembalinya para pengungsi adalah kemenangan bagi rakyat kami, dan sebuah deklarasi kegagalan dan kekalahan pendudukan Israel dan rencana pengusirannya (terhadap Rakyat Palestina)".

Hamas menyatakan, “Pemandangan kerumunan besar orang-orang kami yang kembali ke daerah mereka di mana mereka terpaksa mengungsi, meskipun rumah mereka hancur, menegaskan kehebatan orang-orang kami dan ketabahan mereka di tanah mereka, meskipun ada penderitaan dan penderitaan dan tragedi yang mendalam."

Hamas mencatat, “Pemandangan ini dipenuhi dengan kegembiraan untuk kembali ke tanah air, kecintaan terhadap tanah air, dan keterikatan terhadap tanah tersebut, merupakan sebuah pesan bagi semua orang yang bertaruh untuk melanggar keinginan rakyat kami dan mengusir mereka dari tanah mereka.”

 

 

(oln/khbrn/*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved