Donald Trump Pimpin Amerika Serikat
Tanggapi Pelantikan Trump, Macron Minta Uni Eropa Jangan Bergantung dengan AS lagi Soal Militer
Macron menilai bahwa uang miliaran euro dari pajak yang dibelanjakan untuk anggaran militer Eropa seharusnya tidak dipakai untuk beli senjata Amerika
Penulis:
Bobby W
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Sikap pesimistik ditunjukkan beberapa pemimpin negara dunia di momen pelantikan Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Hal ini bisa terlihat dari ajakan terbaru Presiden Prancis, Emmanuel Macron terhadap rekan sejawatnya yang berada di Uni Eropa.
Dikutip dari Reuters, Emmanuel Macron memperingatkan kepada rekan-rekannya di Uni Eropa agar tidak bergantung lagi kepada AS dalam urusan persenjataan seiring dengan pelantikan Donald Trump pada hari Senin (20/1/2025).
Macron menilai bahwa uang miliaran euro dari pajak yang dibelanjakan untuk anggaran militer Eropa seharusnya tidak digunakan hanya untuk membeli senjata Amerika lagi.
Pemimpin negeri dengan ikon Menara Eiffel tersebut mendorong agar negara-negara di Eropa lebih banyak melakukan investasi pada industri pertahanan yang diproduksi dalam negeri mereka sendiri.
"Kita tidak bisa bersama-sama menambah utang negara dan mengalokasikannya di urusan pertahanan untuk mensubsidi industri, kekayaan, dan lapangan kerja bagi benua lain." sindir Macron terhadap administrasi AS yang baru.
Macron meminta para pemimpin negara-negara Uni Eropa untuk merubah paradigma mereka yang kerap mengaitkan kebutuhan pertahanan neara dengan produk-produk militer buatan Amerika.
"Ketika kita mengatakan 'mari belanjakan lebih banyak alutsista untuk tentara kita, terlalu sering kita berpikir bahwa hal itu sama dengan membeli lebih banyak peralatan pertahanan dari Amerika'." tegas Macron.
Macron mengatakan orang Eropa juga harus menyederhanakan alur hulu hingga hilir dari industri pertahanan Eropa.
Uni Eropa disebut Macron memiliki 47 platform industri yang berbeda untuk industri pertahanan kelautannya, sementara AS hanya memiliki enam.
Hal ini dinilai Macron sebagai salah satu data yang seharusnya mendorong Uni Eropa untuk tak bergantung pada AS lagi dalam urusan pertahanan negara.
Baca juga: Alasan Presiden Trump Putuskan AS Keluar dari Keanggotaan WHO
Macron juga menyerukan pengembangan senjata Eropa bersama, meskipun tanpa perusahaan Prancis yang ditunjuk sebagai pemimpinnya
"Kami tidak akan selalu menjadi juara Eropa. Tapi setidaknya kami akan memastikan juara Eropa nantinya memiliki jangkauan distribusi secara global."
Macron mengatakan bahwa saat ini Prancis memiliki "tentara yang paling efisien di Eropa" dan memenuhi target anggaran militer NATO sebesar 2 persen dari PDB, namun tidak bisa berpuas diri di saat AS mungkin menarik pasukan dari Eropa.
Keluhan Macron ini sebenarnya sudah diutarakan semenjak Joe Biden masih memimpin AS.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.