Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Suriah

Dramatis, Suriah Kini Disebut Sepenuhnya Bergantung pada Turki, Iran Sudah Tergantikan

Pemerintah baru di Suriah kini diklaim sepenuhnya bergantung pada Turki yang akan memberikan senjata kepada rakyat Suriah.

Penulis: Febri Prasetyo
Tangkap Layar/MNA
Artileri pasukan Turki melepaskan tembakan ke arah posisi pasukan Kurdi Suriah yang dikenal dengan nama Pasukan Demokratik Suriah (SDF). 

Beberapa hari lalu, Turki telah menawarkan bantuan militer kepada pemerintah baru Suriah untuk melawan "kelompok teroris". Tawaran itu disampaikan saat al-Shaybani berkunjung ke Ankara.

"Kita punya pengalaman panjang dalam bekerja sama dengan negara ketiga untuk melawan organisasi teroris, dan kita ingin membuat kerja sama serupa dengan pemerintah baru Suriah," kata Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, saat konferensi pers.

"Kita siap meningkatkan kemampuan kita di area ini, dari berbagai data intelijen hingga peningkatan kekuatan militer."

Fidan menyebut Turki siap memberikan bantuan operasional untuk melawan ISIS.

SDF masih jadi masalah Turki

Pasukan Demokrasi Suriah (SDF) masih menjadi persoalan kontroversial di antara Turki dan sekutunya di Barat.

Baca juga: 37 Tewas dalam Pertempuran Sengit Kelompok Pro-Turki Lawan Pasukan SDF Kurdi di Manbij Suriah Utara 

SDF didominasi oleh kelompok yang punya kaitan dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK). Turki menganggap partai itu sebagai organisasi teroris.

Mengenai ini, al-Shaybani mengatakan pemerintah baru Suriah ingin membantu Turki.

"Pemerintahan baru ini punya prioritas menyingkirkan ancaman terhadap Turki yang berasal dari wilayah Suriah," kata al-Shaybani, dikutip dari Middle East Eye.

"Kita membayangkan Suriah yang bersatu, yang semua wilayahnya diperintah di bawah pemerintahan pusat."

Pasukan Demokratik Suriah (SDF) menembaki para demonstran yang menentang kendali kelompok yang didukung Amerika Serikat (AS) di Raqqa, Jumat (13/12/2024)
Pasukan Demokratik Suriah (SDF) menembaki para demonstran yang menentang kendali kelompok yang didukung Amerika Serikat (AS) di Raqqa, Jumat (13/12/2024) (RNTV)

Dia juga mengungkapkan pentingnya membubarkan kelompok-kelompok bersenjata di Suriah, termasuk SDF yang sudah beroperasi di sana selama belasan tahun.

Lalu, dia mengumumkan rencana untuk menggelar konferensi nasional dalam beberapa bulan mendatang. Konferensi itu untuk membentuk pemerintahan baru yang mewakili semua kelompok etnis dan keagamaan di Suriah.

(Tribunnews.com/Febri Prasetyo)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved