Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Suriah

Dramatis, Suriah Kini Disebut Sepenuhnya Bergantung pada Turki, Iran Sudah Tergantikan

Pemerintah baru di Suriah kini diklaim sepenuhnya bergantung pada Turki yang akan memberikan senjata kepada rakyat Suriah.

Penulis: Febri Prasetyo
Tangkap Layar/MNA
Artileri pasukan Turki melepaskan tembakan ke arah posisi pasukan Kurdi Suriah yang dikenal dengan nama Pasukan Demokratik Suriah (SDF). 

TRIBUNNEWS.COMTurki disebut akan menggantikan peran Iran di Suriah setelah rezim Bashar al-Assad tumbang.

Saat ini kelompok Hayat Tahrir al-Shams (HTS) menguasai ibu kota Suriah dan membentuk pemerintahan baru di negara Timur Tengah.

Hai Eitan Cohen Yanrojak, pakar kajian tentang Turki di Universitas Tel Aviv, mengatakan sekarang ada perkembangan dramatis di Suriah.

"Perubahan pengawal, jika sebelumnya Iran pengawalnya, kini kita melihat Turki sebagai kekuatan dominan," kata Yanrojak kepada media Israel bernama Maariv.

Dia mengklaim pemerintah baru di Suriah kini sepenuhnya bergantung pada Turki.

"Turki menyediakan legitimasi untu hal itu, dan Turki akan memberi rakyat Suriah senjata yang diperlukan mereka untuk membangun kembali tentara Suriah. Selain itu, Turki akan berinvestasi secara dramatis dalam infrastruktur Suriah."

Yanrojak mengklaim ketergantungan Suriah pada Turki berbeda dengan ketergantungan pada Iran.

"Iran hanya tahu cara menyediakan senjata dan tak ada lain lagi, tetapi kita di sini melihat bahwa selain menyediakan senjata, Turki akan memberikan kesejateraan sehingga akan menguatkan ketergantungan selama bertahun-tahun," katanya menjelaskan.

"Inilah ‘rangkulan’ Turki. Turki tidak hanya mundur dari wilayah-wilayah di Suriah utara, mereka menjaga rahasianya dengan baik".

Sekelompok orang mengibarkan bendera oposisi di Suriah pada hari Sabtu, 13 Desember 2024, setelah rezim Presiden Bashar al-Assad digulingkan.
Sekelompok orang mengibarkan bendera oposisi di Suriah pada hari Sabtu, 13 Desember 2024, setelah rezim Presiden Bashar al-Assad digulingkan. (Bilal Alhammoud / Middle East Images / Middle East Images via AFP)

Menurut dia, Turki akan bisa mempertahankan pengaruhnya terhadap pemerintahan baru Suriah. Oleh karena itu, Yanrojak menyebut pemerintahan baru di Suriah tak bisa disebut sebagai pemerintahan independen.

"Kunjungan pertama Menteri Luar Negeri Suriah yang baru ialah ke Turki," katanya.

Baca juga: Drone Turki Serang Pasukan Kurdi yang Didukung AS Saat Bentrokan Terjadi di Suriah Utara

Yanrojak lalu menyinggung twit berbahasa Turki dari Menteri Luar Negeri Suriah Assad Hassan al-Shaybani.

"Sama seperti Turki yang tidak meninggalkan kita selama bertahun-tahun, kali kita membantu Turki dan menggelar kunjungan kenegaraan pertama ke Ankara," kata al-Shaybani.

Yanrojak mengklaim kunjungan al-Shaybani itu sudah menjelaskan segalanya.

"Bahkan, setelah Assad jatuh, kunjungan pertama ke Suriah dilakukan oleh kepala organisasi intelijen Turki dan Menteri Luar Negeri Turki," ujar Yanrojak.

Turki tawarkan bantuan

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved