Konflik Rusia Vs Ukraina
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1062: Zelensky Sanksi Pembelot dan Propagandis yang Bekerja untuk Rusia
Sanksi dari Zelensky diberikan sebagai bentuk respons terhadap tindakan mereka yang dianggap mengkhianati Ukraina dan mendukung Rusia.
Keputusan terbaru ini menggarisbawahi komitmen Ukraina untuk terus melawan pengaruh Rusia dan mempertahankan kedaulatan negara.
Zelensky Tunjuk Kolonel Kachur Sebagai Kepala Akademi Angkatan Darat Nasional Ukraina
Dalam perkembangan lain, Zelensky menginstruksikan Menteri Pertahanan Ukraina, Rustem Umyerov, untuk menunjuk Kolonel Roman Kachur sebagai kepala Akademi Angkatan Darat Nasional Petro Sahaidachny.
Keputusan ini diumumkan dalam pesan video yang disampaikan Zelensky pada tanggal 19 Januari, seperti yang dilaporkan oleh layanan pers Kantor Kepresidenan Ukraina.
Zelensky mengungkapkan bahwa keputusan ini diambil setelah survei yang dilakukan dalam aplikasi "Army+" mengenai calon kepala baru Akademi Angkatan Darat.
Proses pemilihan ini melibatkan masukan dari militer Ukraina, dan lima kandidat yang diajukan oleh Panglima Angkatan Darat termasuk Brigjen Serhiy Baranov, Mykhailo Sydorenko, Kolonel Yevhen Lasiychuk, Oleksandr Bakulin, dan Kolonel Roman Kachur.
Kolonel Kachur, yang saat ini memimpin Brigade Artileri Terpisah ke-55, memperoleh suara terbanyak dalam survei tersebut.
Berdasarkan hasil ini, Presiden Zelensky memberikan instruksi kepada Menteri Pertahanan untuk melantik Kolonel Kachur ke posisi penting ini.
Menanggapi instruksi tersebut, Menteri Pertahanan Ukraina, Rustem Umyerov, mengumumkan melalui akun Facebook-nya bahwa ia telah menandatangani perintah resmi untuk pengangkatan Kolonel Kachur sebagai kepala Akademi Angkatan Darat Nasional Sahaidachny.
Keputusan ini diharapkan dapat memperkuat posisi akademi dalam mendidik dan melatih para perwira militer Ukraina di tengah situasi keamanan yang terus berkembang.
Rusia: Ukraina dan Inggris Tak Bisa Kerja Sama di Laut Azov
Kementerian Luar Negeri Rusia menegaskan bahwa Ukraina dan Inggris "tidak punya ruang" untuk bekerja sama di Laut Azov.
Dikutip dari The Guardian, pernyataan ini dilontarkan sebagai tanggapan terhadap perjanjian kemitraan 100 tahun yang baru diumumkan oleh Kyiv dan London.
Para pemimpin kedua negara mengungkapkan perjanjian tersebut pada hari Kamis.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova berkomentar melalui situs web kementerian.
"Setiap klaim terhadap wilayah perairan ini merupakan campur tangan besar dalam urusan internal negara kami dan akan ditentang dengan tegas," katanya.
Laut Azov berbatasan dengan Rusia di bagian barat daya, serta wilayah selatan Ukraina yang kini dikuasai Rusia.
Selain itu, Laut Azov juga mencakup semenanjung Krimea yang dianeksasi oleh Moskow dari Ukraina pada tahun 2014.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.