Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Cerita Warga Palestina Sambut Gencatan Senjata, Tidak Tidur Semalaman karena Ingin Segera Pulang

Massa berkumpul untuk merayakan gencatan senjata di Gaza, sebagian berharap dan sebagian lainnya skeptis terhadap gencatan senjata saat ini.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Quds News Network
Warga Palestina membawa barang-barang mereka saat berjalan kembali ke kota Rafah di Jalur Gaza selatan setelah penarikan sebagian pasukan Israel dari kota tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM - Setelah gencatan senjata mulai berlaku pada Minggu (19/1/2025) pagi di Gaza, ribuan warga Palestina kini bisa kembali ke rumah mereka.

Banyak orang berkumpul di seluruh Jalur Gaza untuk merayakan gencatan senjata tersebut.

Koresponden The New Arab di Gaza berbicara dengan beberapa penduduk setempat tentang perasaan mereka setelah gencatan senjata yang telah lama ditunggu-tunggu akhirnya terlaksana.

Yasser Abu Younis yang mengungsi ke daerah Mawasi di Khan Younis, kini bisa kembali ke Rafah, di selatan Gaza.

"Saya tidak tidur tadi malam," kata ayah empat anak itu kepada The New Arab.

"Saya menunggu matahari terbit agar saya bisa segera kembali ke kota Rafah dan memeriksa rumah saya."

Namun, Younis terkejut dengan apa yang dilihatnya di kota itu.

Rumahnya, yang telah ia bangun selama bertahun-tahun untuk dirinya dan keluarganya, rata dengan tanah.

Warga Palestina membawa barang-barang mereka saat berjalan kembali ke kota Rafah di Jalur Gaza selatan setelah penarikan sebagian pasukan Israel dari kota tersebut.
Warga Palestina membawa barang-barang mereka saat berjalan kembali ke kota Rafah di Jalur Gaza selatan setelah penarikan sebagian pasukan Israel dari kota tersebut. (Quds News Network)

"Rafah bukan lagi seperti kota setengah tahun lalu," kata pria berusia 40 tahun itu.

"Mayat-mayat tergeletak di jalan, beberapa membusuk, dan yang lainnya dimakan anjing."

"Kehancuran yang menyeluruh terjadi. Israel tidak meninggalkan satu batu pun di atas batu di kota kami."

Baca juga: Media Israel Curiga Hamas Bebaskan Sandera Karena Takut Donald Trump

Warga Palestina lainnya, Yahya Abu Zakaria, sudah mulai mempersiapkan barang-barangnya pada hari Minggu untuk kembali ke rumahnya di Jalur Gaza utara.

Menurut perjanjian, tidak seorang pun di selatan boleh kembali ke utara sebelum tujuh hari sejak dimulainya gencatan senjata.

"Saya tahu masih terlalu dini untuk mempersiapkan dan mengepak barang-barang saya," kata Zakaria kepada The New Arab sambil tersenyum.

"Tapi saya melakukannya karena optimisme dan kerinduan saya untuk kembali ke kota Beit Hanoun, yang saya tinggalkan pada hari pertama perang."

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved