Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Lengkap Isi Kesepakatan Gencatan Senjata Israel dan Hamas, Tiga Titik Pelepasan Sandera

Berikut isi gencatan senjata Israel dan Hamas yang disepakati, mulai dari tiga titik peleasan sandera hingga fase kedua negosiasi

khaberni/tangkap layar
Pasukan Israel (IDF) dari divisi infanteri melakukan agresi militer darat ke Jalur Gaza. Berikut isi gencatan senjata Israel dan Hamas yang disepakati, mulai dari tiga titik peleasan sandera hingga fase kedua negosiasi 

TRIBUNNEWS.COM - Persetujuan kabinet Israel terhadap kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas telah membuka jalan bagi jeda perang selama 15 bulan di Gaza, dengan gencatan senjata enam pekan yang dimulai pada Minggu (19/1/2025). 

Kabinet Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, meskipun ditentang oleh beberapa anggota pemerintah sayap kanan, menerima kesepakatan gencatan senjata setelah pertemuan tingkat tinggi.

Kesepakatan tersebut dimediasi oleh negosiator utama Qatar dan Mesir, dengan pejabat AS terlibat erat dalam kesepakatan tersebut.

Tinjauan umum kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas nantinya terbagi ke dalam dua tahap.

Tahap pertama perjanjian gencatan senjata akan berlangsung selama 42 hari dan akan membebaskan 33 sandera yang ditawan di Gaza oleh Hamas.

Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani, mengatakan sandera akan mencakup "perempuan sipil dan rekrutan perempuan, serta anak-anak, orang tua, warga sipil yang sakit dan terluka."

Dua sumber yang dekat dengan kelompok militan tersebut mengatakan kepada kantor berita AFP, tiga tentara wanita Israel akan menjadi orang pertama yang dibebaskan pada Minggu malam, meskipun Hamas menyebut semua warga negara Israel yang berusia militer sebagai tentara.

Sebagai imbalan atas para sandera, Israel "siap membayar harga yang mahal - ratusan dolar", kata juru bicara pemerintah, David Mencer.

Kementerian Kehakiman Israel mengatakan, 737 tahanan dan narapidana akan dibebaskan pada tahap pertama kesepakatan gencatan senjata Gaza, kata laporan AFP.

Nama-nama tersebut termasuk pria, wanita, dan anak-anak. Namun, Israel mengatakan mereka tidak akan membebaskan siapa pun sebelum pukul 4 sore waktu setempat pada Minggu.

Tiga titik telah disiapkan, masing-masing di Kerem Shalom dan Erez, keduanya merupakan perbatasan dengan Gaza, dan satu di Reim di sebelah timur wilayah tersebut.

Baca juga: Houthi Siap Hentikan Serangan ke Israel Jika Gencatan Senjata Gaza Berhasil

Para sandera akan dilepaskan ke titik-titik tersebut, di mana dokter dan spesialis kesehatan mental akan memeriksa mereka.

Setelah ini, mereka akan diangkut ke rumah sakit di Israel melalui helikopter atau kendaraan.

Pasukan Israel akan mundur dari wilayah padat penduduk di Gaza selama 42 hari pertama untuk memungkinkan pertukaran tahanan dan warga Palestina yang mengungsi.

Seorang pejabat militer Israel mengatakan bahwa tentara telah membuat "rencana pertahanan yang direvisi" yang melibatkan "penguatan langkah-langkah pertahanan di sepanjang perbatasan Jalur Gaza".

Sementara, pasukan Israel akan mundur dari lokasi dan rute tertentu di Jalur Gaza, penduduk tidak akan diizinkan kembali ke daerah di mana pasukan Israel berada atau daerah di dekat perbatasan Israel-Gaza.

Berdasarkan kesepakatan gencatan senjata yang diusulkan, Israel juga akan mempertahankan zona penyangga di Gaza selama tahap pertama, AFP melaporkan mengutip media Israel.

Pasukan Israel kemungkinan akan tetap berada di tempat hingga "800 meter di dalam Gaza dari Rafah di selatan hingga Beit Hanun di utara", sebuah laporan AFP mengutip sumber yang dekat dengan Hamas.

Meskipun pasukan Israel tidak akan sepenuhnya mundur dari Gaza sampai "semua sandera dikembalikan", hal itu akan memungkinkan warga Palestina yang mengungsi untuk kembali melalui pos pemeriksaan elektronik dengan kamera.

Negosiasi tahap kedua

Seorang pejabat Israel awal minggu ini mengatakan negosiasi untuk tahap kedua perjanjian gencatan senjata akan dimulai pada "hari ke-16" dari pelaksanaan tahap pertama.

Sementara itu, PM Qatar Sheikh Mohammed mengatakan negara-negara penengah, Qatar, Mesir, dan AS, akan memantau secara ketat kesepakatan gencatan senjata melalui sebuah badan yang berpusat di Kairo.

Ada "mekanisme yang jelas untuk menegosiasikan fase dua dan tiga", tambahnya.

"Kami berharap ini akan menjadi halaman terakhir perang ini dan kami berharap semua pihak akan berkomitmen untuk melaksanakan semua ketentuan perjanjian ini," kata PM Qatar.

Presiden AS, Joe Biden, yang akan segera lengser, menegaskan fase kedua dari kesepakatan gencatan senjata akan membawa "akhir permanen bagi perang", seraya menambahkan kesepakatan itu akan mencakup pertukaran pembebasan sandera yang masih hidup.

Setelah itu, semua pasukan Israel yang tersisa juga akan ditarik dari Gaza.

(Tribunnews.com/ Chrysnha)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved