Konflik Palestina Vs Israel
Analis: Israel Frustrasi karena Tidak Mampu Raih Kemenangan di Gaza
Israel seakan menunda-nunda pengesahan kesepakatan gencatan senjata. Analis mengatakan Israel masih berusaha mencari kemenangan.
TRIBUNNEWS.COM - Menachem Klein, dosen senior di Universitas Bar-Ilan di Israel, mengatakan bahwa pemerintah Israel dan militernya masih berharap untuk meraih kemenangan di Gaza, tetapi mereka tidak dapat mencapainya.
“Israel – khususnya militer dan pemerintah – sedang mencari kemenangan. Dan mereka tidak dapat mencapainya,” kata Klein kepada Al Jazeera.
“Ada kesenjangan besar antara tujuan perang yang diajukan dan dipatuhi Israel selama perang, dan kesepakatan yang dicapai dengan Hamas."
“Israel tidak memenangkan perang dan berusaha menemukan beberapa pencapaian di detik-detik terakhir perang ini. Itu saja. Israel frustrasi,” katanya.
Klein menceritakan, bagaimana aktivis sayap kanan Israel menggantungkan spanduk di Yerusalem yang menyatakan “ini bukan kemenangan”.
Spanduk itu merupakan sindiran kepada Netanyahu atas deklarasinya selama 15 bulan perang di Gaza, yang menyatakan bahwa ia tidak akan berhenti sampai menang.
Rapat Kabinet Israel
Perdana Menteri Israel telah mengonfirmasi bahwa kesepakatan gencatan senjata telah dicapai dengan Hamas.
Mediator Israel sekarang akan kembali ke Israel, dan kabinet keamanan Israel akan bersidang hari ini, Jumat 17 Januari 2025.

Namun, pengesahan kesepakatan gencatan senjata ini akan dilakukan oleh kabinet yang lebih luas, bukan kabinet keamanan Israel saja.
Pertemuan kabinet penuh Israel akan berlangsung pada Sabtu malam.
Para analis Israel juga tidak begitu paham mengapa hal ini tidak dilakukan lebih awal.
Baca juga: Saling Klaim Berjasa, Trump Anggap Biden Tak Tahu Malu atas Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza
Setelah pemungutan suara tercapai pun, masih ada waktu tenggang 24 jam untuk mengajukan hasilnya ke Mahkamah Agung.
Artinya, penerapan gencatan senjata kemungkinan baru akan berlaku pada Minggu malam menjelang Senin.
Meskipun banyak ditentang, Netanyahu tampaknya memiliki cukup suara untuk meloloskan pengesahan gencatan senjata ini di kabinetnya yang lebih luas.
Namun, itu tidak berarti koalisinya akan bertahan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.