Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Nekat Serang Gaza Meski Gencatan Senjata Diumumkan, Tewaskan 30 Warga Palestina 

Tim medis di Gaza melaporkan bahwa 30 warga Palestina tewas akibat serangan Israel yang hanya dalam beberapa jam setelah kesepakatan gencatan senjata.

IDF
Tentara Israel beroperasi di Jalur Gaza. Tim medis di Gaza melaporkan bahwa 30 warga Palestina tewas akibat serangan Israel yang hanya dalam beberapa jam setelah kesepakatan gencatan senjata. 

TRIBUNNEWS.COM - Tim medis di Gaza melaporkan bahwa 30 warga Palestina tewas akibat serangan Israel.

Serangan ini terjadi hanya dalam beberapa jam setelah pengumuman kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Pasukan Israel menyerang beberapa wilayah seperti di utara Jalur Gaza, Sheikh Radwan dan Kamp Bureij.

Al Jazeera melakporkan terjadi serangan di sebuah rumah dekat Gedung Serikat Insinyur di utara Jalur Gaza pada Rabu (15/1/2025), malam, waktu setempat.

Serangan tersebut menewaskan 18 warga Gaza.

Kemudian serangan juga terjadi di Sheikh Radwan.

Badan Pertahanan Sipil Palestina melaporkan telah menemukan 12 jenazah di lingkungan tersebut.

Serangan juga terjadi di Gaza tengah, tepatnya di Kamp Bureij.

Lima orang tewas akibat serangan drone Israel yang menargetkan sekelompok orang di daerah Karaj.

Jumlah korban tewas terus meningkat sejak fajar pada hari Rabu, di tengah kegelisahan warga Palestina yang kembali berlindung di tenda-tenda setelah sebelumnya sempat merayakan berita kesepakatan gencatan senjata.

Hani Mahmoud dari Al Jazeera melaporkan dari Deir el-Balah, Gaza tengah, bahwa suasana perayaan yang sempat terjadi berubah menjadi kekhawatiran mendalam.

"Selama beberapa jam, orang-orang mengubah seluruh area ini menjadi panggung perayaan – sesuatu yang tidak biasa kita lihat di sini karena area ini dulunya merupakan panggung pemakaman bagi para korban perang dan tempat yang dipenuhi dengan penderitaan dan kesedihan," katanya.

Baca juga: Warga Rayakan Kabar Gencatan Senjata di Gaza, Namun Tantangan Besar Menanti

Kesepakatan Gencatan Senjata

Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar telah mengumumkan kesepakatan gencatan senjata untuk mengakhiri pertempuran di Gaza. 

Kesepakatan ini mencakup pembebasan sandera dan penarikan bertahap pasukan Israel dari daerah kantong tersebut.

Kesepakatan gencatan senjata ini berlaku selama enam minggu dan mulai berlaku pada Minggu, 19 Januari 2025

Berikut rincian kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas:

1. Pertukaran Tahanan dan Sandera

Israel akan membebaskan 30 tahanan Palestina untuk setiap sandera Israel, dan 50 tahanan Palestina lainnya untuk setiap tentara wanita Israel yang ditahan di Gaza.

Untuk tahapan ini, yang akan menjadi prioritas adalah sandera perempuan dan mereka yang berusia di bawah 19 tahun, dikutip dari Al-Arabiya.

Dalam 42 hari pertama kesepakatan, 33 warga Israel diperkirakan akan dibebaskan.

Sebagai informasi, jumlah tahanan Palestina yang dibebaskan bisa mencapai 1.650.

2. Negosiasi tentang Koridor Philadelphia

Israel akan secara bertahap menarik diri dari Koridor Netzarim dan Philadelphi.

Awalnya, Israel menginginkan peran pengawasan di Koridor Philadelphia, tetapi permintaan ini ditolak dalam kesepakatan akhir.

Tuntutan Israel untuk perwakilan tetap di Penyeberangan Rafah juga tidak diterima.

3. Fase Kedua

Negosiasi untuk tahap kedua kesepakatan akan dimulai pada hari keenam belas gencatan senjata.

Tahap ini mencakup pembebasan semua sandera yang tersisa dan penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza.

4. Bantuan Kemanusiaan

Sebanyak 600 truk bantuan kemanusiaan akan memasuki Gaza setiap hari selama periode enam minggu gencatan senjata.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyambut baik kesepakatan ini dan menekankan pentingnya menghilangkan hambatan dalam pengiriman bantuan.

(Tribunnews.com/Farrah)

Artikel Lain Terkait Gencatan Senjata di Gaza

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved