Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Gencatan Senjata Disepakati, Israel Diklaim Keok di Setiap Front, Pakar: Kegagalan Terbesar

Seorang pakar Inggris mengklaim Israel telah kalah di setiap front pertempuran setelah gencatan senjata di Jalur Gaza disepakati.

Khaberni
Seorang tentara Israel di dekat perbatasan Jalur Gaza tampak menyandarkan kepalanya ke uung turret, laras meriam tank. 

Kata dia, Netanyahu berencana menghancurkan Hamas sejak lebih dari setahun lalu. Namun, upayanya gagal.

Tentara Israel berpatroli di sepanjang koridor Philadelphia di Rafah di Jalur Gaza pada 13 September 2024.
Tentara Israel berpatroli di sepanjang koridor Philadelphia di Rafah di Jalur Gaza pada 13 September 2024. (SHARON ARONOWICZ/AFP)

Hearst mengatakan pejuang Hamas terus muncul dari puing-puing bangunan untuk melawan tentara Israel.

“Fakta militer yang jelas tentang kehidupan di Gaza ialah dalam 15 bulan Hamas bisa merekrut pejuang dan memulihkan diri lebih cepat ketimbang kecepatan Israel membutuh para pemimpin dan pejuang Hamas,” katanya.

Dia kemudian menyinggung tentara Prancis dan AS yang bertempur di Aljazair dan Vietnam. Tentara itu memilki keunggulan militer, tetapi gagal dan harus menarik diri.

“Di Gaza, tekad warga Palestina untuk tetap tinggal di tanah mereka, yang bahkan meski sudah menjadi puing-puing, terbukti menjadi faktor menentukan dalam perang ini,” katanya menjelaskan.

Menurut dia, para pejuang dan warga sipil Palestina telah menunjukkan tingkat perlawanan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam konflik Israel-Palestina.

Di sisi lain, Israel kehilangan dukungan dari negara-negara di belahan bumi selatan. Padahal, sudah berinvestasi besar di sana.

Baca juga: Sosok Steve Witkoff, Negosiator Ulung di Balik Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza dan Israel

Israel juga kehilangan dukungan dari dari satu generasi di Barat. Hasil survei baru-baru ini oleh Mosaic United menunjukkan bahwa sepertiga remaja Yahudi Amerika bersimpati kepada Hamas.

Lalu, sebanyak 42 persen di antara mereka meyakini Israel sedang melakukan genosida di Gaza. Terakhir, ada 66 persen yang bersimpati kepada rakyat Palestina.

Israel rugi besar

Hearst mengatakan Israel merugi besar akibat perang di Gaza.

Gerakan protes antiperang di seluruh dunia telah memunculkan front dukungan dunia untuk pembebasan Palestina. Gerakan boikot Israel juga jauh lebih kuat daripada sebelumnya.

Menurut dia, kasus-kasus terkait dengan genosida oleh Israel akan membanjiri pengadilan di negara-negara demokrasi di Barat.

Sebagai contoh, British Petroleum diseret ke pengadilan karena memasok minyak mentah ke Israel yang kemudian digunakan oleh tentara Israel.

Selain itu, militer Israel terpaksa menyembunyikan identitas semua tentara yang ikut berperang di Gaza karena takut mereka akan diburu ketika berada di luar negeri.

Adapun Netanyahu akan mendapati Israel sebagai negara yang mengalami perpecahan internal lebih buruk daripada sebelumnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved