Konflik Rusia Vs Ukraina
Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1057: Australia Marah, Warganya Bertempur di Ukraina dan Dibunuh Rusia
Perang Rusia-Ukraina hari ke-1057: PM Australia memanggil duta besar Rusia usai warganya dibunuh tentara Rusia saat bertempur untuk Ukraina.
"Setiap perundingan perdamaian yang prospektif harus melibatkan pengaturan yang lebih luas untuk keamanan di Eropa, dan Moskow terbuka untuk membahas jaminan keamanan untuk Kyiv," kata Sergei Lavrov dalam konferensi pers, Selasa (14/1/2025).
Pekan lalu, Donald Trump mengatakan Rusia sudah pasti tidak mengizinkan keanggotaan Ukraina di NATO.
Donald Trump menggemakan retorika Moskow yang membenarkan operasi militer khusus di Ukraina yang diluncurkan pada Februari 2022.
Sergei Lavrov mengklaim NATO telah meluas ke perbatasan Rusia yang melanggar perjanjian.
Sementara itu, para pemimpin NATO bersikeras tidak ada perjanjian semacam itu yang pernah dibuat atau dicatat.
Sejak 2004, satu-satunya negara yang berbatasan dengan Rusia yang bergabung dengan NATO adalah Finlandia dan Swedia, keduanya sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina.
Rusia Klaim Kuasai 2 Permukiman di Donetsk
Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim pasukannya menguasai dua permukiman di wilayah Donetsk pada hari Selasa, yaitu Terny, dekat kota Siversk, dan Neskuchne lebih jauh ke selatan.
Staf umum Ukraina tidak mengatakan apa pun tentang Terny yang direbut Rusia tetapi menyebutnya sebagai salah satu dari delapan desa yang diserang, dan mengidentifikasi Neskuchne sebagai salah satu dari lima desa tempat pasukan Ukraina berhasil memukul mundur serangan Rusia.
Blog DeepState populer Ukraina, yang menggunakan materi sumber terbuka untuk menentukan posisi pasukan Kyiv, mengatakan pasukan Rusia telah memperoleh kemajuan di sekitar Neskuchne.
Komisi Eropa Larang Impor Aluminium Primer Rusia
Komisi Eropa bermaksud mengusulkan larangan bertahap terhadap impor aluminium primer Rusia dalam paket sanksi ke-16 terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina.
"Komisi mengadakan pertemuan informal dengan negara-negara UE pada hari Selasa untuk membahas rincian paket yang akan datang," lapor Reuters, mengutip satu sumber pada Selasa (14/1/2025).
Dalam sebuah surat akhir tahun lalu, 10 negara UE mengusulkan sanksi lebih lanjut terhadap perdagangan Rusia, termasuk produksi logam seperti aluminium.
Sejauh ini blok tersebut telah melarang produk aluminium termasuk kawat, tabung, dan foil.
Amerika Serikat dan Inggris melarang impor logam yang diproduksi di Rusia pada tahun 2024, tetapi UE menolak untuk mengikutinya karena adanya penentangan dari beberapa negara anggota.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.