Kamis, 2 Oktober 2025

Pesawat Jeju Air Jatuh di Korsel

Temuan Inspeksi Pascajatuhnya Jeju Air, 7 Lokaliser dari 13 Bandara di Korsel Berpotensi Bahaya

Seoul mengumumkan pada Senin (13/1/2025), struktur lokaliser di 7 dari 13 bandara yang diperiksa antara tanggal 2-8 Januari memerlukan perbaikan.

Yonhap/Korea Times
Tim forensik polisi melakukan penyelidikan di lokasi lokasi kecelakaan pesawat Boeing 737-800 Jeju Air di Bandara Internasional Muan di Provinsi Jeolla Selatan, Korea, Selasa, 31 Desember. Pemerintah mengumumkan pada Senin (13/1/2025), struktur lokaliser di 7 dari 13 bandara di Korea Selatan yang diperiksa antara tanggal 2-8 Januari memerlukan perbaikan. 

Polisi mengerahkan satuan tugas khusus yang terdiri dari 118 personel dari unit investigasi cyber di 16 lembaga kepolisian seluruh negara.

Badan Kepolisian Metropolitan Busan telah menyelidiki setidaknya empat kasus posting dan komentar jahat sejak awal bulan ini.

Baca juga: Penutupan Bandara Muan Diperpanjang Seminggu, Investigasi Kecelakaan Jeju Air Berlanjut

Data Kotak Hitam Jeju Air Hilang 4 Menit sebelum Kecelakaan

Sebelumnya, Kementerian Transportasi Korsel mengungkapkan data kotak hitam pesawat Jeju Air hilang sebelum kecelakaan mematikan di Bandara Muan.

Pihak berwenang menjelaskan, black box atau kotak hitam yang merekam data penerbangan dan suara kokpit pesawat Boeing 737-800 itu berhenti merekam sekitar empat menit sebelum tabrakan.

"Analisis menunjukkan bahwa data dari kotak hitam tidak terekam selama empat menit sebelum pesawat menabrak penghalang," kata Kementerian Perhubungan Korea Selatan pada Sabtu (11/1/2025), lapor Al Jazeera.

Kotak perekam suara awalnya diperiksa di Korea Selatan.

Akan tetapi ketika ditemukan, data hilang. Kotak itu dikirim ke laboratorium Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat.

Tampaknya kotak itu kehilangan data penting tentang kejadian terakhir dalam penerbangan.

Maka dari itu, pihak berwenang masih berusaha mencari tahu apa yang terjadi.

"Kami telah merencanakan penyelidikan untuk mencari tahu penyebab hilangnya data tersebut," kata kementerian.

Temuan Mengejutkan

Sementara itu, mantan penyelidik kecelakaan dari Kementerian Perhubungan, Sim Jai Dong mengatakan kepada Reuters, penemuan data yang hilang di kotak hitam sangat mengejutkan.

Dia mengatakan, situasi itu jarang terjadi sebab semua daya termasuk cadangan, telah terputus di pesawat.

Penyelidik mengatakan kotak hitam penting untuk penyelidikan.

Meski temuan ini begitu mengejutkan, mereka tidak akan menyerah untuk mencari tahu penyebab kecelakaan.

Awalnya, masalah pesawat Jeju Air yang terjadi diperkirakan karena tabrakan dengan burung, kerusakan pada roda pendaratan, dan penghalang di landasan.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved