Pesawat Jeju Air Jatuh di Korsel
Temuan Inspeksi Pascajatuhnya Jeju Air, 7 Lokaliser dari 13 Bandara di Korsel Berpotensi Bahaya
Seoul mengumumkan pada Senin (13/1/2025), struktur lokaliser di 7 dari 13 bandara yang diperiksa antara tanggal 2-8 Januari memerlukan perbaikan.
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertanahan, Dalam Negeri, dan Transportasi Pemerintah Korea Selatan (Korsel) mengambil sejumlah langkah untuk mencegah kecelakaan serupa usai tragedi kecelakaan Jeju Air pada 29 Desember di Bandara Internasional Muan, Jeolla Selatan.
Seoul mengumumkan pada Senin (13/1/2025), struktur lokaliser di 7 dari 13 bandara yang diperiksa antara tanggal 2-8 Januari memerlukan perbaikan karena alasan keselamatan.
Inspeksi di 13 bandara mencakup 32 localizer, 51 stasiun glide path, peralatan pengukur jarak, dan 17 stasiun Very High Frequency Omni-directional Range (VOR).
VOR adalah alat navigasi radio yang digunakan sejak tahun 1950-an.
Dikutip dari Korea JoongAng Daily, Bandara Internasional Muan diinspeksi secara independen.
Sementara Bandara Gunsan yang dikelola oleh Pasukan AS Korea diperiksa melalui kerja sama.
Hasil inspeksi mengungkapkan, fasilitas localizer di tujuh bandara, termasuk Bandara Muan terbuat dari beton keras.
Hal ini dapat memperburuk kerusakan jika pesawat bertabrakan dengan fasilitas tersebut.
Selain Bandara Muan, bandara lain di Korsel yang memiliki struktur localizer berbentuk gundukan beton adalah Bandara Gwangju, Bandara Yeosu di Jeolla Selatan, dan Bandara Pohang-Gyeongju di Gyeongsang Utara
Di Bandara Internasional Gimhae, Busan dan Bandara Sacheon, Gyeongsang Selatan, struktur localizer terbuat dari beton yang menonjol sebagian di atas tanah.
Bandara Internasional Jeju telah menggunakan struktur kokoh dari rangka baja balok-H.
Ke-26 struktur localizer di tujuh bandara lainnya ditemukan terkubur di bawah tanah.
Fasilitas localizer di Bandara Internasional Incheon dan Yangyang dipasang di dalam area keselamatan ujung landasan pacu.
Baca juga: Terungkap Data Kotak Hitam Jeju Air Hilang 4 Menit sebelum Kecelakaan
Fasilitas di kedua bandara ini terbuat dari bahan yang mudah pecah dan dianggap tidak menimbulkan risiko keselamatan.
Kementerian Perhubungan menyatakan bahwa fasilitas lain seperti jalur luncur dan peralatan pengukur jarak, tidak menimbulkan risiko jika terjadi tabrakan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.