Konflik Palestina Vs Israel
Pasukan Rontok di Beit Hanoun, Tentara Israel Ubah Metode Operasi, Balas Dendam Personel Tewas
Berdalil untuk menghormati personel yang tewas, IDF melancarkan operasi intensif di Beit Hanoun, Gaza Utara dalam serangan balas dendam
Pada Sabtu, sirene peringatan serangan roket berbunyi di sejumlah pemukiman Yahudi Israel, termasuk di Sderot.
Angkatan Udara Israel mencegat sebuah roket yang ditembakkan dari selatan Jalur Gaza menuju negara Yahudi itu pada Sabtu pagi, kata IDF.
Sirene tanda bahaya serangan udara juga berbunyi di Kibbutz Kerem Shalom, yang terletak di dekat persimpangan perbatasan Jalur Gaza dan Mesir.
Tidak ada korban luka atau kerusakan properti yang dilaporkan.
Sementara itu di daerah Jabalia di Jalur utara, pasukan IDF mengklaim mengeleminasi tiga milisi perlawanan Palestina.
"Pasukan infanteri Brigade “Givati” ke-84 mengidentifikasi para milisi Palestina yang berencana menyergap pasukan Israel dari gedung di dekatnya," klaim IDF.
Dengan menggunakan pesawat nirawak, IDF menemukan lubang bawah tanah di dalam gedung tempat para milisi tampaknya keluar. IDF menembaki dua militan, dan setelah penyergapan yang terarah, para pejuang Givati membunuh yang ketiga, kata IDF.

IDF Serang Sekolahan di Jabalia, Korban Gaza Tembus 46.537 Jiwa
Amukan pasukan Israel di Gaza juga menyasar sekolah.
Di Jabalia, pesawat Angkatan Udara Israel menargetkan sebuah sekolah di Jabalia yang mereka tuding sebagai wilayah operasi milisi Hamas.
Sekolah tersebut diubah menjadi pusat komando bagi orang-orang bersenjata Hamas “untuk melakukan serangan terhadap pasukan IDF dan Negara Israel,” menurut IDF.
Sebelum serangan udara tersebut, “banyak langkah telah diambil untuk mengurangi kemungkinan terjadinya korban sipil, termasuk penggunaan persenjataan presisi, observasi udara, dan sarana intelijen tambahan,” tambah IDF.
Pada faktanya, korban sipil Palestina lah yang menjadi sasaran pengeboman Israel tersebut.
Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan pada Sabtu, kalau Pasukan Pendudukan Israel melakukan lima pembantaian di Jalur Gaza, yang menyebabkan 32 orang mati syahid dan 193 orang terluka selama 48 jam terakhir.
Kementerian memperingatkan bahwa masih ada sejumlah korban di bawah reruntuhan dan di jalan, dan bahwa IOF mencegah ambulans dan kru pertahanan sipil menjangkau mereka.
Diumumkan bahwa jumlah total korban tewas akibat agresi Israel telah meningkat menjadi 46.537 orang yang menjadi martir dan 109.571 orang yang terluka sejak 7 Oktober 2023.
Pada hari Jumat, Menteri Pertahanan Israel Katz menginstruksikan IDF untuk segera mengembangkan rencana untuk kemenangan yang menentukan atas Hamas di Gaza jika kesepakatan penyanderaan tidak tercapai pada tanggal 20 Januari.
Baca juga: Gencatan Senjata dengan Hamas: Israel Setuju Tarik Pasukan dari Gaza, Termasuk di Koridor Netzarim
"Jika kesepakatan penyanderaan tidak terwujud pada saat Presiden Trump menjabat, Hamas di Gaza harus menghadapi kekalahan total," kata Katz dalam rilis yang dikeluarkan kantornya.
Pernyataan tersebut menekankan bahwa Israel harus menghindari terseret ke dalam perang atrisi yang berkepanjangan, yang akan memakan biaya besar dan gagal memberikan kemenangan strategis atau mengakhiri konflik di Gaza.
Katz menyerukan rencana yang memastikan kekalahan total Hamas, yang diharapkan akan disampaikan IDF selama penilaian keamanan mendatang.
(oln/rntv/jns/*)
Konflik Palestina Vs Israel
Israel Rilis Rute Pengungsian Warga Kota Gaza, Hanya Dibuka 48 Jam |
---|
Tantang Embargo Dunia, Netanyahu Minta Rakyat Mandiri, Pede Bangun Israel Jadi Negara Swasembada |
---|
Netanyahu Klaim Handphone, Obat-obatan, Makanan, Tomat, Semua Buatan Israel |
---|
Mesir Kerahkan Rudal HQ-9B China di Sinai, Tingkatkan Kekhawatiran Israel |
---|
KTT Darurat Arab-Islam di Doha: Seremoni Tanpa Taring |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.