Senin, 29 September 2025

Donald Trump Pimpin Amerika Serikat

Apa Arti Vonis Bersalah Trump bagi Masa Depannya?

Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump divonis bersalah tetapi tetap bebas. Apa dampak keputusannya ini?

|
AFP/ANGELA WEISS
Mantan Presiden AS dan calon presiden dari Partai Republik untuk tahun 2024 Donald Trump, dengan perban di telinganya setelah terluka dalam percobaan pembunuhan, meninggalkan gedung pada akhir hari kedua Konvensi Nasional Partai Republik 2024 di Fiserv Forum di Milwaukee, Wisconsin, 16 Juli 2024. - Beberapa hari setelah ia selamat dari percobaan pembunuhan, Donald Trump memenangkan nominasi resmi sebagai calon presiden dari Partai Republik dan memilih loyalis sayap kanan J.D. Vance sebagai calon wakil presiden, mengawali konvensi partai yang penuh kemenangan setelah percobaan pembunuhan yang gagal akhir pekan lalu. (Photo by ANGELA WEISS / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Pada 20 Januari mendatang, Donald Trump akan dilantik kembali sebagai presiden Amerika Serikat meskipun ia baru saja divonis bersalah dalam kasus pidana.

Apa yang sebenarnya terjadi di balik keputusan ini?

Mari kita telusuri lebih dalam mengenai situasi hukum Trump dan dampaknya terhadap masa kepresidenannya.

Apa yang Dikenakan kepada Trump?

Donald Trump tidak akan menjalani hukuman penjara atau hukuman lainnya meskipun ia telah dinyatakan bersalah atas pembayaran uang tutup mulut kepada seorang bintang film dewasa.

Pada 10 Januari 2025, Hakim Juan Merchan menjatuhkan hukuman bebas tanpa syarat kepada Trump.

Namun, putusan juri ini tetap menyisakan catatan bersalah dalam rekam jejaknya.

Menurut Hakim Merchan, meskipun Konstitusi AS memberikan perlindungan kepada presiden dari penuntutan pidana, perlindungan tersebut tidak mengurangi keseriusan kejahatan yang dilakukan. "Perlindungan hukum yang luar biasa dari kantor eksekutif ini tidak dapat menghapuskan putusan juri yang telah dijatuhkan," tegas Hakim Merchan.

Bagaimana Reaksi Trump terhadap Vonis Ini?

Menyikapi vonis tersebut, Trump yang mengaku tidak bersalah berjanji untuk mengajukan banding.

Dalam pernyataannya di depan pengadilan, yang disiarkan secara langsung, Trump menyebut kasus ini sebagai "upaya gagal" untuk menggagalkan kampanye pemilihannya kembali.

Walaupun tidak memberikan kesaksian selama persidangan, Trump secara terbuka mengecam Hakim Merchan dan Jaksa Distrik Manhattan, Alvin Bragg, yang mengajukan kasus ini.

Apa Pendapat Jaksa tentang Kasus Ini?

Jaksa Joshua Steinglass, yang bekerja di kantor Bragg, menjelaskan bahwa Trump telah melakukan kampanye terkoordinasi untuk merusak legitimasi kasus ini.

Menurutnya, Trump dengan sengaja menciptakan rasa tidak hormat terhadap institusi peradilan.

Steinglass juga menegaskan bahwa pihak jaksa mendukung keputusan hakim untuk memberikan hukuman bebas tanpa syarat.

Setelah vonis dijatuhkan, Trump memiliki hak untuk mengajukan banding.

Proses banding ini bisa berlangsung selama bertahun-tahun, bahkan mungkin selama masa jabatannya yang akan datang sebagai presiden.

Apa Latar Belakang Kasus Pembayaran Uang Tutup Mulut?

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan