5 cara menjadi teman yang baik dan tidak menyebalkan
Ada beberapa langkah sederhana yang bisa diterapkan untuk meningkatkan hubungan pertemanan. Ternyata, sekadar mendengarkan curhat…
Namun, hanya karena kita merasa simpati terhadap penderitaan teman, bukan berarti kita harus sepenuh hati setuju dengan pandangan mereka terhadap situasi tersebut.
Dukungan emosional yang paling efektif sering kali mencakup dorongan atau nasihat yang membantu mereka melihat masalah mereka dari perspektif baru.
Memang, semakin banyak penelitian psikologis menunjukkan bahwa sekadar mendengarkan curahan hati teman tanpa berupaya membantu mereka melihat masalahnya dari sudut pandang yang berbeda, mungkin malah akan membuat mereka terus memikirkan masalah itu.
Dalam jangka panjang, kondisi mental mereka juga mungkin akan memburuk.
Kecenderungan seperti burung-burung pemakan bangkai yang memanfaatkan emosi orang lain tanpa membantu mengubah situasi mereka, merupakan bentuk lain dari racun dalam persahabatan.
Curhat yang membangun membutuhkan banyak kepekaan dan kebijaksanaan, tetapi penelitian oleh Ethan Kross di Universitas Michigan memberi panduan beberapa pertanyaan yang dapat membantu orang untuk melihat masalah mereka melalui sudut pandang yang lebih luas, termasuk:
• Melihat situasinya, kenapa peristiwa ini membuatmu merasa tertekan?
• Adakah pelajaran yang bisa kamu ambil dari peristiwa ini? Kalau ada, maukah kamu cerita?
• Mungkin ini termasuk dalam sebuah 'skema besar'. Apakah membantu kalau kamu mencoba melihat peristiwa ini dari sudut pandang yang lebih luas? Kalau ya atau tidak, kenapa?
Setelah mempertimbangkan berbagai sudut pandang ini, peserta penelitian itu cenderung merasa lebih lega menerima peristiwa yang menyakitkan, dibandingkan dengan mereka yang menceritakan detail konkret dari situasi tersebut dan perasaan yang ditimbulkannya.
Rayakan keberhasilan satu sama lain (dan praktikkan saling berbagi)
Empati sama pentingnya dalam berbagi emosi positif. Kasih sayang, yang berasal dari bahasa Latin yang berarti "rasa sakit yang dirasakan bersama", diterima dengan baik sebagai dasar persahabatan.
Tapi, pentingnya "berbagi rasa bahagia" kurang dikenal.
Pengabaian ini telah tertanam dalam penelitian ilmiah. Ketika peneliti melakukan survei literatur psikologi pada 2010, misalnya, mereka menemukan bahwa jumlah artikel yang berfokus pada peristiwa kehidupan yang negatif lebih banyak daripada yang positif. Perbandingannya lebih dari tujuh banding satu.
Hal ini kini berubah, dengan banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa percakapan tentang kabar baik bisa sama pentingnya dengan rasa kasih sayang, untuk pengembangan dan pemeliharaan hubungan yang sehat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.