Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Terus Memburu Pejuang Hamas, Otoritas Palestina Minta Bantuan Rp7,4 Triliun kepada AS

Saat menindak tegas para pejuang Hamas, Otoritas Palestina dilaporkan meminta bantuan senilai triliunan kepada Amerika Serikat.

AFP/ZAIN JAAFAR
Asap mengepul menyusul ledakan di tengah bentrokan antara pasukan keamanan Otoritas Palestina (PA) dan militan di kamp Jenin di Tepi Barat yang diduduki Israel pada 15 Desember 2024. 

Setelah mendapatkan hak untuk memerintah di Tepi Barat secara terbatas, PLO mengakui hak Israel untuk eksis. Lalu, PLO mengecam perlawanan bersenjata.

Otoritas Palestina didominasi oleh Fatah, salah satu partai Palestina. Pada tahun 2007 terjadi perang antara Fatah dan Hamas setelah Hamas mulai berkuasa di Gaza setahun sebelumnya lewat kemenangan legislatif.

Sesudah itu, Hamas menguatkan posisinya di Gaza, sedangkan Fatah berkuasa di Tepi Barat. Sejauh ini upaya untuk menyatukan kedua faksi itu gagal.

Sejumlah warga Palestina di Tepi Barat menganggap Otoritas Palestina tidak efektif, korup, dan menjadi kolaborator Israel.

Selepas Otoritas Palestina menolak perlawan bersenjata terhadap Israel, pemerintahan itu gagal memberikan solusi politik dan mendirikan negara Palestina merdeka. Di sisi lain, jumlah pemukiman ilegal Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur sudah melambung.

Ketika Perjanjian Oslo ditandatangani tahun 1993, ada sekitar 250.000 pemukim Israel yang tinggal di Tepi Barat. Saat ini jumlah mereka telah meningkat menjadi hampir 700.000 pemukim.

Banyak di antara mereka menduduki Yerusalem Timur yang digadang-gadang sebagai lokasi ibu kota negara Palestina yang kelak didirikan.

Baca juga: PNGO Tekankan Bahaya Serius Israel Serang Lembaga Kemanusiaan, 111 Jurnalis Palestina Tewas

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved