Sabtu, 4 Oktober 2025

Pesawat Jeju Air Jatuh di Korsel

9 Anggota Keluarga Tewas dalam Kecelakaan Pesawat Jeju Air, Termasuk Penumpang Tertua Usia 79 Tahun

Bae, 79, dalam perjalanan pulang dari Bangkok bersama istrinya, putri sulung, cucu-cucu, dan anggota keluarga lain, termasuk seorang anak 5 tahun.

AFP/-
Petugas pemadam kebakaran dan petugas penyelamat bekerja di dekat lokasi kejadian pesawat seri Boeing 737-800 Jeju Air jatuh dan terbakar di Bandara Internasional Muan di Provinsi Jeolla Selatan, sekitar 288 kilometer barat daya Seoul pada 29 Desember 2024. - Sebuah pesawat Jeju Air yang membawa 181 orang dari Thailand hingga Korea Selatan jatuh saat tiba, menabrak penghalang dan terbakar, menyebabkan semua orang kecuali dua orang dikhawatirkan tewas. (YONHAP/AFP) 

TRIBUNNEWS.COM – Sebuah tragedi menimpa sebuah keluarga yang tengah merayakan akhir tahun, setelah sembilan anggota keluarga tewas dalam kecelakaan pesawat Jeju Air pada Minggu (29/12/2024).

Kakek berusia 79 tahun, Bae tercatat sebagai penumpang tertua dalam penerbangan tersebut.

Bae disebut sedang dalam perjalanan pulang dari Bangkok, Thailand, bersama delapan anggota keluarganya, yakni bersama istrinya yang berusia 68 tahun, putri sulungnya yang berusia 46 tahun, cucu-cucu, dan anggota keluarga lainnya, termasuk seorang anak berusia 5 tahun, Korea JoongAng Daily melaporkan.

Pemerintah daerah Yeonggwang (Jeolla Selatan) dan Osan (Gyeonggi) mengonfirmasi bahwa kesembilan anggota keluarga Bae, termasuk dirinya, berada di dalam pesawat Jeju Air Flight 7C 2216, yang jatuh di Bandara Internasional Muan, Jeolla Selatan.

Hingga Senin (30/12/2024) pagi, Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan mengonfirmasi bahwa 141 dari 179 jenazah telah diidentifikasi.

Empat jenazah dari keluarga Bae, yang terdiri dari putri kedua Bae yang berusia 42 tahun dan tiga anaknya yang berasal dari Osan.

Pejabat Osan segera mengunjungi Bandara Muan untuk memberikan dukungan kepada keluarga korban.

"Kami akan memberikan dukungan penuh dan menunjuk pejabat untuk membantu proses penyelesaian masalah ini," kata Wali Kota Osan, Lee Kwon-jae.

Reaksi Keluarga dan Warga

Beberapa keluarga awalnya tidak mengetahui bahwa orang terdekat mereka berada dalam pesawat yang naas tersebut.

Seorang warga Gwangju, bermarga Son, mengatakan bahwa saudara iparnya tengah merayakan ulang tahun ke-60 bersama delapan teman.

Baca juga: Pengakuan Korban Selamat Kecelakaan Pesawat Jeju Air: Ketika Saya Bangun, Saya Sudah Diselamatkan

Ia sempat menerima foto matahari terbit dari pesawat, namun baru mengetahui tentang kecelakaan itu setelah mendengar berita buruk.

"Awalnya saya pikir mereka pergi ke Vietnam, dan saya merasa lega," kata Son.

"Tetapi saat istri saya menyebut Bangkok, rasanya seperti langit runtuh. Kami seperti saudara, jadi hati saya sangat sakit."

Kondisi Pesawat Jeju Air

Pesawat yang terlibat dalam kecelakaan tersebut adalah Boeing 737-800, yang diproduksi pada September 2009.

Pesawat tersebut sering digunakan untuk penerbangan jarak pendek hingga menengah.

Pesawat ini berusia 15 tahun.

Antara 27 dan 28 Desember 2024, pesawat ini melaksanakan 13 penerbangan dalam 48 jam sebelum akhirnya jatuh.

Pesawat tersebut merupakan bagian dari armada Jeju Air yang paling umum digunakan, dengan 37 dari 39 pesawat maskapai ini menggunakan model Boeing 737-800.

Meskipun tidak dianggap tua oleh otoritas penerbangan Korea Selatan, para analis menyatakan bahwa penerbangan jarak pendek yang sering dapat mempercepat kelelahan pesawat.

Jeju Air memastikan bahwa pesawat tersebut telah menjalani pemeriksaan terjadwal dan tidak ada kelalaian dalam perawatannya.

"Kecelakaan ini tidak terkait dengan kelalaian perawatan pesawat," kata Song Kyung-hoon, Kepala Divisi Dukungan Manajemen Jeju Air, dalam konferensi pers.

Meskipun demikian, penyelidikan lebih lanjut masih terus dilakukan.

Jeju Air adalah maskapai penerbangan berbiaya rendah terbesar di Korea Selatan, yang didirikan pada tahun 2005, dikutip dari Chosun Daily.

Maskapai ini berkantor pusat di Kota Jeju dan merupakan pemimpin pasar di antara maskapai penerbangan berbiaya rendah di Korea.

Pada tahun 2023, Jeju Air mencatatkan penjualan sebesar 1,724 triliun won dan laba operasi sebesar 169,8 miliar won.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved