Selasa, 7 Oktober 2025

Pesawat Jeju Air Jatuh di Korsel

Pengakuan Korban Selamat Kecelakaan Pesawat Jeju Air: Ketika Saya Bangun, Saya Sudah Diselamatkan

Pesawat Jeju Air kecelakaan saat mendarat di Bandara Internasional Muan. Semua penumpang kecuali dua dari 181 orang di dalam pesawat tewas.

AFP/JUNG YEON-JE
Petugas pemadam kebakaran dan petugas penyelamat bekerja di dekat lokasi kejadian pesawat seri Boeing 737-800 Jeju Air yang jatuh dan terbakar di Bandara Internasional Muan di Provinsi Jeolla Selatan, sekitar 288 kilometer barat daya Seoul pada 29 Desember 2024. 

TRIBUNNEWS.COM - Kecelakaan pesawat Jeju Air 7C2216 terjadi saat mendarat di Bandara Internasional Muan, Provinsi Jeolla Selatan, Korea Selatan, Minggu (29/12/2024) pukul 09.03 waktu setempat.

Pesawat Jeju Air terbakar setelah tergelincir dari landasan pacu dan menghantam pagar beton ketika roda pendaratan depannya tampaknya tidak dapat digunakan.

Kementerian Perhubungan Korea Selatan mengatakan, pesawat itu adalah jet Boeing 737-800 berusia 15 tahun yang sedang dalam perjalanan kembali dari Bangkok, Thailand.

Semua penumpang, kecuali dua dari 181 orang di dalam pesawat tewas, kata badan pemadam kebakaran Korea Selatan.

Dilansir euronews, empat dari korban tewas adalah awak pesawat, sisanya penumpang.

Petugas darurat menyelamatkan dua orang, keduanya anggota kru, ke tempat yang aman.

Petugas kesehatan mengatakan mereka dalam keadaan sadar dan tidak dalam kondisi yang mengancam jiwa.

Satu dari dua orang yang selamat, Lee (33), mengatakan kepada dokter bahwa dia "sudah diselamatkan" ketika dia terbangun di rumah sakit, demikian laporan Kantor Berita Yonhap.

Lee bekerja sebagai pramugari di pesawat Jeju Air yang jatuh pada Minggu pagi.

Layanan darurat awalnya membawa Lee ke rumah sakit di kota terdekat Mokpo, selatan Seoul.

Namun, Lee kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Universitas Wanita Ewha Seoul di ibu kota.

Baca juga: Kecelakaan Pesawat Jeju Air Membuat Drama Politik di Korea Selatan Mereda dan Pemakzulan Presiden

"Ketika saya bangun, saya sudah diselamatkan," katanya kepada dokter di rumah sakit, menurut direkturnya Ju Woong, Minggu, seperti diberitakan The Guardian.

Lee saat ini sedang dalam perawatan intensif setelah dokter mendiagnosisnya dengan beberapa patah tulang dan risiko kelumpuhan.

"Dia sudah bisa berkomunikasi sepenuhnya," kata Ju.

"Belum ada tanda-tanda kehilangan ingatan atau semacamnya," jelasnya.

Korea Selatan Umumkan Masa Berkabung Nasional

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved