Konflik Rusia Vs Ukraina
'Hadiah Perang' Untuk Putin Hanya Sebuah Peta Rusia Terbaru, Tapi Bikin Barat Merasa Sangat Terancam
Presiden Rusia Vladimir Putin menggelar konferensi pers akhir tahunnya belu lama ini.
Ia mengakui penderitaan masyarakat, terutama keluarga dengan anak-anak, akibat konflik. Meskipun mengalami kesulitan ini, Putin berjanji bahwa semuanya akan dipulihkan.

Ia menjamin dukungan bagi mereka yang membutuhkan pembangunan kembali rumah mereka.
Video tersebut berfungsi sebagai pesan kekuatan dan tekad dari para pemimpin Rusia selama konflik yang sedang berlangsung ini.
Sementara para pemimpin Eropa semakin membunyikan peringatan tentang kemungkinan agresi Rusia meluas ke luar Ukraina, dengan meningkatnya kekhawatiran bahwa Presiden Vladimir Putin mungkin akan menargetkan negara-negara NATO berikutnya.
Seiring meningkatnya perang Rusia dengan Ukraina, ada peringatan bahwa ambisi Moskow dapat meluas ke bagian lain Eropa.
Pejabat penting Eropa, termasuk Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius, telah secara terbuka membahas risiko konflik yang menyebar lebih jauh, dengan saran bahwa Rusia dapat menyerang negara-negara anggota NATO.
"Kita harus siap berperang pada tahun 2029," kata Pistorius dikutip dari Economist Time.
Kekhawatiran yang meningkat tidak terbatas pada Jerman, tetapi bergema di seluruh benua, terutama di Eropa Timur dan Negara-negara Baltik.
NATO dalam Kewaspadaan Tinggi: Mempersiapkan yang Terburuk
Prospek serangan Rusia terhadap NATO tetap menjadi ketakutan utama bagi banyak orang di Eropa. Pembingkaian Rusia atas perangnya dengan Ukraina sebagai perang proksi dengan NATO telah menambah kecemasan ini, terutama karena sayap timur NATO menghadapi ancaman langsung.
Seperti yang diceritakan kepada Newsweek, Profesor William Muck, pakar ilmu politik di North Central College, mengemukakan, "Tidak diragukan lagi bahwa Putin akan terus mengejar kepentingannya secara agresif di Eropa, dan khususnya Eropa Timur."
Ia menjelaskan bahwa salah satu faktor pendorong utama bagi Putin adalah perluasan NATO selama 25 tahun terakhir, seraya menambahkan, "Ia akan berupaya memanfaatkan celah apa pun untuk memajukan pengaruh Rusia di seluruh wilayah."
Kekhawatiran tentang invasi Rusia yang lebih luas diperkuat oleh pernyataan dari Swedia, anggota NATO baru-baru ini, yang telah bergabung dengan sekutu timurnya dalam meningkatkan kewaspadaan tentang potensi konflik.
Menteri Pertahanan Sipil Swedia Carl-Oskar Bohlin baru-baru ini menyatakan bahwa "perang dapat terjadi di Swedia," sementara panglima tertinggi Swedia, Micael Bydén, mendesak rakyat Swedia untuk "mempersiapkan diri secara mental" untuk kemungkinan konflik. (Times of India/Economic Time)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.