Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Suriah

Sebut Suriah Bukan Ancaman Dunia, HTS Minta Barat Cabut Sanksi: Kami Sudah Lelah Berperang

Pemimpin HTS sebut Suriah bukan lagi ancaman bagi dunia, serukan pencabutan sanksi serta dihapusnya HTS sebagai organisasi teroris.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama
BBC
Ahmed al-Sharaa atau yang sebelumnya dikenal dengan nama Abu Mohammed al-Jolani, saat diwawancarai oleh BBC 

Ia mengatakan ia percaya pada pendidikan untuk wanita.

"Kami memiliki universitas di Idlib selama lebih dari delapan tahun," kata Sharaa, merujuk pada provinsi barat laut Suriah yang telah dikuasai kelompok oposisi sejak 2011.

"Saya kira persentase perempuan di universitas lebih dari 60 persen."

Ketika ditanya apakah konsumsi alkohol akan diizinkan, Sharaa berkata: 

"Ada banyak hal yang tidak berhak saya bicarakan karena itu masalah hukum."

Ia menambahkan bahwa akan ada komite ahli hukum Suriah untuk menulis konstitusi.

"Mereka akan memutuskan. Dan setiap penguasa atau presiden harus mematuhi hukum".

Sharaa bersikap santai selama wawancara, mengenakan pakaian sipil, dan mencoba memberikan jaminan kepada semua orang yang percaya kelompoknya belum melepaskan diri dari masa lalu ekstremisnya.

PBB Optimis

Mengutip The Independent, pernyataan Sharaa kepada BBC sesuai dengan optimisme PBB tentang pemerintahan baru Suriah

"Saya pikir penting untuk mengatakan bahwa ada banyak harapan bahwa kita sekarang dapat melihat dimulainya Suriah yang baru," ujar Geir O Pedersen, utusan khusus PBB untuk Suriah, mengatakan kepada media di Damaskus.

Baca juga: Eks Orang Nomor 2 di Iran Sebut HTS Mirip Al-Qaeda dan ISIS, Suriah Hadapi Masa Suram ke Depan

Pedersen berharap Suriah akan mengadopsi konstitusi baru yang memungkinkan pemerintahan yang inklusif dan akan ada pemilihan umum yang bebas dan adil ketika saatnya tiba.

Pedersen menegaskan bahwa meskipun ada stabilitas di ibu kota, tantangan tetap ada di tempat lain, khususnya di timur laut Suriah, tempat milisi Kurdi yang didukung oleh AS bertempur dengan pasukan yang didukung oleh Turki.

Baik Amerika maupun Turki menduduki wilayah di Suriah, seperti halnya Israel.

Israel menginvasi dan memperluas pendudukannya di luar Dataran Tinggi Golan setelah jatuhnya rezim al-Assad.

Israel melakukan kampanye pengeboman yang menghancurkan yang menargetkan ratusan aset militer dan penelitian di seluruh negeri.

Prancis Akan Menjadi Tuan Rumah Pertemuan Internasional Mengenai Suriah

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved