Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Suriah

Israel Akan Hancurkan Senjata Strategis Berat Suriah, Tangkal Ancaman akibat Jatuhnya Rezim Assad

Militer Israel akan menghancurkan senjata strategis berat di seluruh Suriah, usai jatuhnya rezim Assad.

|
khaberni/HO
Ilustrasi - Seorang prajurit divisi lapis baja Israel memarkirkan Tank Merkava Israel dalam agresi militer mereka di Jalur Gaza. Militer Israel akan menghancurkan senjata strategis berat di seluruh Suriah, usai jatuhnya rezim Assad. 

Diberitakan AP News, Presiden Suriah Bashar al-Assad melarikan diri ke Moskow dan menerima suaka dari sekutu lamanya, Rusia.

Hal ini sebagaimana diberitakan media Rusia pada Minggu (8/12/2024), beberapa jam setelah kemajuan pemberontak yang mengejutkan menguasai Damaskus.

Kedatangan Assad dan keluarganya di Moskow dilaporkan oleh kantor berita Rusia Tass dan RIA, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya di Kremlin.

RIA juga mengatakan pemberontak Suriah telah menjamin keamanan pangkalan militer Rusia dan pos diplomatik di Suriah.

Rusia mengatakan Assad meninggalkan Suriah setelah bernegosiasi dengan kelompok pemberontak dan bahwa ia telah memberikan instruksi untuk menyerahkan kekuasaan secara damai.

Baca juga: Netanyahu Meminta untuk Menunda Persidangan Kasus Korupsi Dirinya karena Situasi di Suriah

Pejuang pemberontak Suriah dan penduduk setempat merayakan di kota Homs pada dini hari tanggal 8 Desember 2024, setelah memasuki kota ketiga Suriah pada malam hari.
Pejuang pemberontak Suriah dan penduduk setempat merayakan di kota Homs pada dini hari tanggal 8 Desember 2024, setelah memasuki kota ketiga Suriah pada malam hari. (AFP/ABDULAZIZ KETAZ)

Sementara itu, ribuan warga Suriah turun ke jalan, merayakan kemenangan dengan tembakan dan melambaikan bendera revolusi.

Peristiwa yang bergerak cepat ini menimbulkan pertanyaan tentang masa depan negara ini dan kawasan yang lebih luas.

Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, telah memberi tanggapan terkait jatuhnya rezim Bashar al-Assad.

"Pendekatan kami telah mengubah keseimbangan kekuatan di Timur Tengah," kata Joe Biden, Minggu, dilansir AP News.

Joe Biden juga memuji tindakan AS dan sekutunya yang telah melemahkan pendukung Suriah — Rusia, Iran, dan Hizbullah.

Biden menyebut jatuhnya Assad sebagai "tindakan keadilan yang mendasar" tetapi juga "momen risiko dan ketidakpastian."

Ia mengatakan kelompok pemberontak "mengatakan hal yang benar sekarang", tetapi AS akan menilai tindakan mereka.

Baca juga: Dubes Iran untuk Suriah: Netanyahu Senang Assad Tumbang tapi Khawatir dengan Kekuatan Baru Suriah

Di sisi lain, para pemberontak menghadapi tugas berat untuk menyembuhkan perpecahan yang parah di negara yang dilanda perang dan perpecahan di antara faksi-faksi bersenjata.

Pejuang oposisi yang didukung Turki memerangi pasukan Kurdi yang bersekutu dengan AS di wilayah utara, dan kelompok ISIS masih aktif di daerah-daerah terpencil.

Televisi pemerintah Suriah menyiarkan pernyataan pemberontak yang mengatakan Assad telah digulingkan dan semua tahanan telah dibebaskan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved