Rabu, 1 Oktober 2025

Krisis Korea

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Didesak Mundur, Cabut Darurat Militer Protes Meningkat di Jalan

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengumumkan pada hari Selasa bahwa ia akan mengambil langkah untuk mencabut darurat militer yang ia nyatakan

Editor: Muhammad Barir
Yonhap News
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, mengumumkan darurat militer, Selasa (3/12/2024) malam. Enam jam setelahnya, Rabu (4/12/2024) dini hari, ia mencabut pengumumannya itu karena mendapat penolakan dari Majelis Nasional. 

Namun, pihak kedutaan menyarankan agar warganya menjauhi tempat-tempat sensitif seperti gedung pemerintahan, sekitar gedung Parlemen, atau tempat demonstrasi.


Desakan Segera Mengundurkan Diri

Tokoh penting partai Demokrat meminta Yoon untuk 'segera mengundurkan diri'

Kritik terhadap Yoon tampaknya meningkat setelah presiden Korea Selatan membatalkan dekrit darurat militer sebelumnya. Park Chan-dae , tokoh penting di partai Demokrat, telah meminta presiden untuk mengundurkan diri.

Menurut CNN, Park mengatakan Yoon harus “segera mengundurkan diri” dan “tidak dapat menghindari tuduhan pengkhianatan” atas pernyataannya mengenai darurat militer.

Komentarnya muncul tak lama setelah ketua partai oposisi kecil berjanji untuk memakzulkan Yoon.

"Dia membuat semua orang terkejut," kata Cho Kuk. "Presiden adalah sosok yang berbahaya... mengancam demokrasi dan konstitusi."

Ia bersumpah untuk memakzulkan Yoon dengan mengumpulkan suara dari partai-partai lain.
 

SUMBER: ASHARQ AL-AWSAT, THE GUARDIAN

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved