Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Suriah

Hadi Al-Bahra: Gencatan Senjata Lebanon Buka Jalan untuk Pemberontakan

Hadi Al-Bahra mengungkapkan bahwa gencatan senjata di Lebanon membuka kesempatan bagi pemberontak untuk menyerang Aleppo.

Tangkap layar X
Mantan presiden Koalisi Nasional untuk Pasukan Revolusioner dan Oposisi Suriah, perwakilan oposisi terkemuka Hadi al-Bahra berbicara kepada awak media setelah menghadiri putaran ke-6 perundingan konstitusi Suriah di Jenewa, Swiss pada 18 Oktober 2021 

Pemerintah Suriah dan Hizbullah belum memberikan komentar resmi mengenai perkembangan ini.

Sementara Turki terus memantau situasi dengan cermat.

Ratusan Pejuang Irak Bergabung Melawan Pemberontak di Suriah

Ratusan pejuang Irak menyeberang ke Suriah pada hari Senin (2/12/2024) untuk membantu pemerintah Suriah dalam memerangi pemberontak yang baru-baru ini merebut Aleppo.

Meskipun demikian, Hizbullah Lebanon belum memiliki rencana untuk bergabung dengan operasi tersebut, menurut sumber-sumber yang dikutip oleh Reuters.

Sebanyak 300 pejuang, terutama dari kelompok Badr dan Nujabaa Irak, menyeberang melalui jalan tanah untuk menghindari perlintasan perbatasan resmi.

Mereka dilaporkan berada di Suriah untuk mempertahankan tempat suci Syiah.

Sumber militer senior Suriah menyatakan bahwa para pejuang ini dikirim sebagai bala bantuan untuk mendukung rekan-rekan mereka di garis depan utara.

Hizbullah, yang selama ini merupakan kekuatan utama dalam aliansi militer Assad, belum diminta untuk campur tangan dan tidak siap untuk mengirim pasukan setelah konflik yang melelahkan dengan Israel.

Menurut tiga sumber yang mengetahui pemikiran kelompok tersebut, Hizbullah telah menarik pasukan dari Suriah pada pertengahan Oktober dan fokus pada pertempuran melawan Israel.

Apa yang Terjadi di Aleppo?

Serangan pemberontak di Aleppo merupakan keberhasilan terbesar bagi pejuang anti-Assad dalam beberapa tahun terakhir.

Pasukan pemerintah Suriah telah menguasai Aleppo sepenuhnya sejak merebut kota tersebut pada tahun 2016.

Kepala kelompok oposisi utama Suriah, Hadi Al-Bahra, mengatakan kepada Reuters bahwa keberhasilan pemberontak dalam merebut kota itu disebabkan oleh gangguan yang dialami Hizbullah dan kelompok lain akibat konflik dengan Israel.

Setiap eskalasi yang berlarut-larut di Suriah berisiko mengganggu stabilitas kawasan yang sudah dilanda konflik, termasuk di Gaza dan Lebanon.

Jutaan warga Suriah telah mengungsi, dan kekuatan regional serta global mendukung berbagai pihak di negara tersebut.

Bagaimana Respons Internasional?

Negara-negara Arab dan Washington melihat melemahnya Hizbullah sebagai peluang untuk mengurangi ketergantungan Assad pada Iran.

Beberapa sumber mengindikasikan bahwa Uni Emirat Arab dan Amerika Serikat telah membahas kemungkinan pencabutan sanksi terhadap Assad jika ia mengurangi ketergantungan tersebut.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved